Cita-cita Bambang Haryono sebenarnya sederhana saja, ingin meningkatkan taraf hidup keluarganya yang tergolong sangat sederhana. Dia tak pernah menyangka kalau cita-citanya yang sederhana itu justru menghantarnya menjadi pengusaha sukses. Maklumlah ketika itu Bambang yang masih sekolah lanjutan atas memulainya dengan berjualan manisan buah seperti mangga, kedondong, ke sekolah atau ke warung-warung kecil yang ada sekitar rumahnya.
“Jualan manisan, mana mungkin bermimpi jadi pengusaha besar. Modalnya dari mana? Untuk jualan manisan modal saya hanya Rp 10.000. Saya ini dari keluarga susah, untuk mendapatkan sesuatu, saya harus berjuang sekuat tenaga. Saya jualan untuk bayar uang sekolah, sekaligus untuk bantu mama yang harus menghidupi kami lima bersaudara. Papa sudah meninggal,” tutur Bambang mengenang.
Dari manisan, usaha Bambang berkembang ke bisnis minuman kesehatan, di antaranya sari temulawak. Seperti manisan, jualan minuman itupun dimulai dari warung ke warung. Menurut Bambang, cara itu lebih efektif karena sirkulasinya lebih cepat. “Saya tidak menitipkan ke toko-toko, karena butuh waktu 1 minggu. Kalau ke sekolah atau warung, memasukkan pagi, sore sudah bisa diambil hasilnya. Jadi sirkulasi uang lebih cepat,” ungkap Bambang.
Keuletan dan kegigihannya membuat usaha kecil-kecilan itu berkembang pesat. Bahkan dari hasil usaha itu, Bambang bukan hanya bias membantu perekonomian keluarganya, tapi juga membiayai pendidikannya di bangku universitas. “Dari sana juga saya mendapatkan dana untuk melanjutkan pendidikan hingga kuliah,” ujar anak keempat dari lima bersaudara ini.
Selama 18 tahun berbisnis hingga akhirnya sebesar sekarang, berbagai ‘gonjang-ganjing’ telah dia alami. Jatuh-bangun, telah dilalui. Kuncinya, kata Bambang, jangan cepat putus asa. Jangan lelah berjuang. “Disiplin dan penuh inovasi, baik inovasi produk maupun inovasi dalam marketing. Itulah yang saya lakukan selama ini."
Beberapa waktu lalu, ia menjadi salah satu pengusaha yang mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, atas prestasi produk makanannya yang menjadi juara pertama makanan produk pertanian olahan unggulan Nusantara.
“Produk makanan yang juara adalah bakiak, makanan khas Bayuwangi,” tambah Bambang yang memberi nama usahanya Pelangi pada tahun 1987. Ketika bisnisnya makin berkembang ke aneka produk, maka ia memproklamirkan nama Pelangi Sari. Di dalam Pelangi Sari itu pula ada bidang usaha kerajinan yang diberi nama Oesing Craft.
sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/14040-jadi-pengusaha-sukses-dengan-modal-rp-10000.html
No comments:
Post a Comment