Thursday, April 19, 2012

Munhawadi, Wirausahawan Sukses yang Merintis Usaha Getuk Kethek Dengan Modal Minim

Menyandang nama besar keluarga, bagi sebagian besar orang tidaklah mudah. Tapi tidak demikian dengan Munhawadi. Sebaliknya, ia justru merasa nama besar kakek dan ayahnya membawa barokah tersendiri. Bapak dua anak itu merupakan generasi ketiga penerus usaha Getuk Satu Rasa atau yang tersohor dengan sebutan Getuk Kethek di Salatiga, Jawa Tengah.

Ia mulai merintis usaha tersebut baru empat tahun yang lalu. Di rumah kontrakan yang berada di Jl Slamet Riyadi No 1 Ungaran, setiap hari ia mampu memproduksi 140 kardus getuk. Munhawadi mengaku, dari tujuh bersaudara dia satu-satunya yang membuka usaha sama seperti ayahnya, Prawiro. Mengapa memakai merek yang sama? Menurutnya, karena resep yang digunakan itu sudah turun temurun sejak usaha itu digeluti kakeknya, Mbah Usreg.

Kendati nama Getuk Kethek sudah tersohor, namun perjuangan pria kurus ini sempat berliku. Dengan modal uang sebesar Rp 500.000, ia mencoba berdikari. Ia memasarkan getuk tersebut secara langsung dari pintu ke pintu. Berkat kegigihan dan keuletannya, getuk yang dipasarkan menggunakan sepeda motor itu semakin dikenal.

Dalam sehari, singkong yang dibutuhkan hampir satu kuintal. Jenis singkong yang digunakan tidak sembarangan. Ada dua singkong yang digunakan sebagai bahan dasar. Yakni singkong jenis gatotkaca dan martapura. Keduanya hanya didapatkan di sekitar Salatiga.

Dalam sehari, ia mampu menjual habis 120 dus getuk. Getuk berbahan dasar singkong, gula dan parutan kelapa ini dijual dengan harga Rp 10.000 per dus. Selama ini, jumlah getuk yang diproduksinya hanya sesuai pesanan.  Dalam sebulan pendapatan yang dikantongi mencapai Rp 36 juta. Dari satuan hingga ratusan dus getuk yang diproduksinya, hingga kini ia tidak pernah menggunakan modal pinjaman kredit. (*/SM)

sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/7915-hidupkan-kembali-bisnis-keluarga.html

No comments: