Monday, April 9, 2012

Jenuh Rutinitas Kantor, Cahyadi Berhenti Jadi Karyawan dan Kini Sukses Raup Omzet Miliaran Lewat Klenger Burger

ahun lalu, omzet bisnis waralaba yang dikelola Gatut Cahyadi mampu mencapai Rp17 miliar. Bidang usaha apa yang digeluti alumnus Universitas Indonesia yang memberinya predikat ahli akuntansi itu? “Usaha kami bergerak di bidang food and beverageBrand-nya adalah Klenger Burger ,” tutur Gatut Cahyadi. Pria kelahiran Blitar, Jatim, 37 tahun lalu ini lantas memaparkan perjalanan usahanya.

 

Gatut tetap bersemangat jika membicarakan usaha kulinernya yang resmi berdiri pada 10 Februari 2006. Bisnis yang menyasar pangsa kaum muda ini mampu memberi perubahan besar dalam karier kewiarusahaannya. Bersama istrinya Velly Kristanti yang juga alumnus  UI, Gatut  seakan tidak terpisahkan karena keduanya berkolaborasi mengelola PT Kinarya Anak Negeri yang menjadi induk perusahaan Klenger Burger.

 

Dengan nada berseloroh, Gatut mengemukakan bahwa sebenarnya istrinya yang menjadi tulang punggung usaha kuliner mereka yang telah dipatenkan menjadi usaha waralaba. Keduanya kini mengelola sekitar 80 gerai Klenger Burger yang tersebar di seputar  Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung,  Kuningan (Jawa Barat), Medan (Sumut), dan Makassar (Sulsel).

 

Gatut tidak menyangkal jika bisnis kulinernya saat ini tergolong usaha lumayan besar. Apalagi dengan omzet mencapai Rp17 miliar per tahun. Namun ada kisah menarik yang layak disimak dalam perjalanan bisnis kuliner ini. Setelah menikah, keduanya sama-sama berstatus karyawan di perusahaan berbeda. Status tersebut dilakoninya hingga 2006. Rutinitas ke kantor dan ke rumah rupanya membuat suasana jiwa Gatut tidak nyaman. “Saya mulai jenuh dengan rutinitas itu.”

 

Sebelum membuka bisnis Klenger Burger, pasangan itu sudah memulai usaha kuliner sederhana di kawasan Bekasi. Setelah menarik diri dari status karyawan, keduanya sepakat membuka wawasan baru terjun pada bisnis burger dengan brand Klenger Burger. Klenger dipilih menjadi nama pelengkap karena bermakna setengah mati atau kewalahan karena bumbunya memang pedas. Dengan mengusung brand sedikit nyeleneh, usaha kuliner Gatut-Velly meroket hingga mencapai 80 gerai.

 

”Saya tidak memungkiri bisnis ini tergolong  ‘wah’. Akan tetapi kerumitan dan usaha yang harus kami berikan untuk mengelolanya  juga ‘wah’ pusingnya. Sangat sukar menangani SDM dalam jumlah besar. Saat ini kami didukung sekitar 250 tenaga kerja dan ahli.”

 

Usaha waralaba

Gatut bersikap low profile saat membicarakan omzet harian usahanya ataupun omzet rata-rata outlet Klenger Burger miliknya. Pada tahun ini dia berusaha mempertahankan stabilitas pasar untuk bisa menyamai omzet tahun lalu sebesar Rp17 miliar. Kesuksesan yang diraih Gatut memang tidak mudah. Dia bahkan hampir gagal mengelola usaha tetapi karena menyadari semua usaha memang tidak bisa diraih secara instans, Gatut terus mengembangkan sayap sehingga resmi menjadi usaha waralaba.

 

”Cobaan dalam berbisnis memang bervariasi. Ketika skala usaha masih kecil, problematika yang datang juga kecil. Namun ketika skalanya meningkat ke menengah dan besar, maka gelombang problematikanya sesuai dengan skala usaha,” ujar Gatut. Menyandang predikat waralaba, Gatut jelas tidak sendirian membesarkan bisnisnya. Siapa pun yang berminat menjadi terwalaba Klenger Burger, dia menerima secara terbuka. Dari 80 outlet saat ini, hampir sekitar 80% beroperasi dengan sistem terwaralaba.

 

Untuk membuka satu franchise dengan fasilitas normal, biayanya antara Rp40 juta--Rp60 juta. Namun jika ingin membuka secara Mandiri, investasi awalnya bisa Rp200 juta hingga Rp1 miliar. Nilai investasi franchisemaupun Mandiri juga bergantung pada lokasi, bangunan dan konsepnya. Outlet terbaru Klenger Burger berlokasi di Cempaka Putih Raya, Jakarta Pusat. Total arealnya mencapai 400 m2i dengan bangunannya berlantai dua. Adapun kapasitas tempat duduknya mampu menampung 150 orang.

 

“Banyak pelajaran yang kami dapat ketika memperkerjakan sekitar 250 orang. Untuk menjaga usaha, manajemen memang menjadi acuan utama. Saya bersama istri yang berperan sebagai Brand AmbasadorKlenger Burger selalu berhati-hati agar jangan sampai terjadi kesalahan,” tukas Gatut. Outlet Klenger Burger dibagi dalam tiga kategori yakni Green Box, Yellow Box, Red Box, dan Blue Box. Outlet Green Box mempunyai target omzet  lebih dari Rp2 juta per hari. Yellow Box antara Rp1 juta--Rp1,5 juta per hari, Red Box di bawah Rp1 juta per hari.

 

Adapun outlet baru buka termasuk kategori Blue Box yang masih memerlukan penanganan khusus. Selain itu masih ada Black Box yakni kategori outlet yang perlu direlokasi dan ditinjau kembali. Jika Anda yang berminat berinvestasi jadi franchisee mulai dari nominal Rp15 juta, bisa menghubungi PT Kinarya Anak Negeri di Jl. R.C. Veteran No.21, Bintaro, Jakarta Selatan. Telp. 021 737 3589, atau kunjungi website: www.kinarya.co.id, klengerburger.blogspot.com. (*/Bisnis)

sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/11795-gatut-cahyadi-inovasi-pintar-klenger-burger.html

No comments: