Tuesday, April 10, 2012

Evi Moeljo, Omzet Kue Keringnya Melambung Setelah Memakai Teknik Pengemasan Furoshiki

Di bulan puasa atau beberapa hari jelang Lebaran, permintaan akan kue kering khas hari raya seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lainnya meningkat tajam. Kondisi ini memang telah lama dilirik pelaku usaha sehingga banyak yang tertarik menekuninya. Akibatnya, persaingan pun semakin tinggi. Untuk bisa lolos dari persaingan yang cukup ketat itu, perlu adanya diferensiasi produk seperti yang dilakukan Evi Moeljo.

 

FuroshikiDiferensiasi produk yang diterapkan Evi Moeljo adalah membuat kemasan seunik mungkin. Beda dengan kemasan kue kering yang umumnya berupa wadah toples saja, Evi Moeljo memberi sentuhan seni Jepang pada kemasan produknya. Ia mengaplikasikan furoshiki untuk mempercantik kemasan kue keringnya. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan furoshiki tersebut?

 

Furoshiki adalah budaya mengemas, membungkus atau menyimpan barang ala negeri sakura dengan kain bermotif khusus Jepang berbentuk segi empat. Bagi warga setempat, budaya itu dipercaya bisa membawa berkah serta kebahagiaan tersendiri bagi penggunanya. Untuk memikat konsumen, Evi Moeljo pun lalu menerapkannya dalam mengemas produk bisnisnya.

 

Dalam dua tahun, pelaku bisnis yang berdomisili di Jakarta itu telah berhasil menguasai 50 jenis furoshiki beraneka macam bentuk. Hebatnya, kain-kain untuk keperluan furoshiki diproduksi sendiri olehnya. Diakui oleh Evi Moeljo, teknik furoshiki ini tidaklah sulit. Yang perlu diperhatikan di sini adalah teknik mengikat yang benar agar toples kue tak mudah jatuh.

 

Melalui furoshiki, diferensiasi produk yang diterapkan Evi Moeljo meraih untung. Omzetnya bisa melambung hingga 50 persen. Harga kue kering yang dijualnya dengan kisaran harga antara Rp40 ribu sampai Rp110 ribu itu bisa ditambah Rp25 ribu bila ingin dikemas dengan teknik furoshiki. Sedangkan untuk puding dan macam-macam kue lapis dibanderol dengan kisaran harga Rp165 ribu hingga Rp255 ribu dan sudah termasuk biaya kemasan furoshiki untuk ukuran besar. Kreatif sekali bukan! (*ely/sumber liputan6)

credit image: contoh furoshiki (possumeggs.com)

sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/10657-diferensiasi-kemasan-kue-kering-melalui-furoshiki.html

No comments: