Thursday, April 5, 2012

Imron, Mantan Cleaning Service Yang Sukses Jadi Pebisnis Pempek 8 Ulu Cik Ning

Sebagai sebuah negara yang terdiri dari beragam suku dan budaya, Indonesia tentu saja memiliki berjuta potensi daerah yang bisa dikembangkan menjadi sebuah bisnis yang potensial. Salah satunya adalah bisnis makanan tradisional. Untuk urusan makanan, Indonesia memang memiliki beragam makanan tradisional yang memiliki penggemarnya masing-masing. Seperti pempek dari Palembang. Makanan tradisional asli Sumatra Selatan ini sudah dikenal sebagai salah satu makanan tradisional yang cukup digemari, bukan hanya di daerah asalnya saja.

Secara sejarah, pempek sudah ada sejak tahun 1617 di negeri ini yang artinya, sudah ada sejak tiga ratusan tahun silam. Itulah sebabnya, Imron Casidy, pemilik merek Pempek 8 Ulu Cik Ning sangat optimis, pempek bisa berkembang hingga ke seluruh pelosok negeri ini bahkan di tingkat Asean hingga ke Timur Tengah sekali pun.

Imron--begitu putra asli Palembang ini disapa--paham benar, bahwa untuk bisa berekspansi besar-besaran, ia tak sekadar seperti pedagang pempek umumnya yang hanya menjual dan melulu untuk mencari profit tanpa berpikir bagaimana caranya agar menjadi besar dan berkembang pesat. Sebuah grand desain pun dicanangkan, pengembangan yang dipilih adalah dengan pola business opportunity.

Hasil positif pun mulai terlihat. Sejak memulai satu outlet di Cibubur, Jakarta tahun 2007 silam, produk racikan Imron terus berkembang pesat dan berhasil menuai animo besar dari pasar.Akhirnya Imron pun memberanikan diri untuk menawarkan kemitraan atas bisnisnya pada tahun 2009. Tujuannya pun jelas, menambah kemitraan agar produknya bisa dikenal sampai kesemua kota di Indonesia.

“Itulah buktinya, lidah orang Timur pada umumnya tidak bisa dibohongi, masih sangat terikat dengan makanan para leluhur yang hingga saat ini masih membudaya dan Pempek sudah menjadi makanan nasional,” ujar Imron seperti dikutip oleh majalahfranchise.com, Jumat (28/10).

Sudah menjadi hal biasa, mempatenkan makanan tradisional dengan brand sendiri barangkali memberikan warna baru bagi peta persaingan antara pemain bisnis Pempek Palembang. Tentu saja, Pempek 8 Ulu Cik Ning juga memiliki keunggulan luar biasa, disamping sudah dikelolah dengan sangat professional serta memiliki peluang besar untuk menguasai pasar Indonesia hingga manca negara.

“Kalau bicara pempek yang asli, itulah Pempek 8 Ulu Cik Ning. Karena Pempek Cik Ning ini adalah resep yang langsung diturunkan dari nenek moyang keluarga saya di mana terakhir yang menjalankan adalah ibu kandung saya sendiri,” kata pria yang pernah bekerja sebagai cleaning service pada salah satu rumah sakit, pembantu perawat dan dokter, sales panci serta sederet pekerjaan untuk bertahan hidup ketika pertama kali merantau ke Jakarta tahun 1995.

Setelah usaha pempeknya berkembang, Imron tak mau berhenti. Ia pun memutuskan untuk mengembangkan keilmuannya di bidang entrepreneurship di sebuah lembaga kewirausahaan, yang akhirnya memberikannya ilmu dan motifasi lebih untuk makin fokus menapaki bisnisnya, khususnya secara modern.

Setelah melihat peluang pasar pempek begitu besar dia pun membuat pengembangan secara berani. Pria yang kini tengah menyelesaikan studi S2-nya pada Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta ini memasuki bisnis waralaba. Pempek 8 Ulu Cik Ning diwaralabakan. Dan hasilnya adalah sambutan yang menurunya luar biasa.

Secara bertahap dalam waktu satu tahun Pempek 8 Ulu Cik Ning pun memiliki 14 mitra waralaba dengan 19 outlet di Jabodetabek dan satu gerai lagi di Banda Aceh. Selain itu usaha pempeknya juga mulai memasuki pusat perbelanjaan seperti Hypermart, hotel dan penyetok pempek untuk usaha katering.

Imron juga meyakinkan bahwa bermitra dengan Pempek 8 Ulu Cik Ning adalah peluang usaha yang prospektif dan memiliki visi bisnis yang baik. Sebab mejalani usaha di bidang makanan khas Palembang ini juga merupakan upaya melestarikan warisan kuliner atau makanan enak Indonesia secara nasional dan internasional. (*/Gentur)

sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/12319-imron-casidy-sang-pemilik-pempek-8-ulu-cik-ning.html

No comments: