Sepuluh tahun lebih berurusan dengan masalah perpajakan sebagai konsultan pajak, rupanya tak membuat Handoko Adiprasetya (41) berhenti di satu titik saja. Kegemarannya makan dan mencoba berbagai kuliner rupanya turut menggiring pria kelahiran Semarang, 16 Agustus 1969 ini membuka sebuah usaha restoran.
Bermula dari sebuah kunjungan ke salah satu restoran seafood ‘’Jemahdi Seafood’’ di Muara Karang yang cukup ternama di Jakarta, ia pun tertarik untuk mengembangkan bisnis tersebut.
Untuk itulah sejak Februari 2010, ia membuka restoran tersebut di Semarang tepatnya di Jalan Gajahmada. Cabang Jemahdi sendiri sudah berdiri di sejumlah kota besar diantaranya seperti Surabaya, Bandung dan Jakarta.
Mengapa seafood yang dipilih? Suami dari Lusiana ini mengaku, masakan seafood mudah diterima semua kalangan. Meski menyadari persaingan restoran seafood di Semarang ini cukup ketat, Handoko cukup optimistis dengan pasar yang masih terbuka luas.
Terbukti dari awal pemasaran lewat gethok tular dengan relasi bisnisnya, Jehmadi kini menjadi alternatif untuk bersantap bersama rekan atau keluarga di Semarang.
Untuk itulah beragam menu khas Jemahdi ditawarkan mulai dari gurame goreng telur asin, gurame goreng kipas, olahan kepiting, cumi-cumi, kerang, udang pasir mas, diramu dengan citarasa berbeda dengan berbagai sambal termasuk saos Jemahdi yang terkenal.
Untuk harga pun relatif terjangkau karena pangsa pasarnya berasal dari berbagai kalangan. Berwirausaha di bidang restoran juga bukan sesuatu yang gampang karena tidak hanya produk makanan/minuman saja yang ditawarkan tetapi juga menyangkut pelayanan dan kenyamanan restoran. Selain masakan enak, konsep bagian utama restoran yang terbuka dengan desain penyangga dari pohon kelapa dan kayu kelapa menurutnya cukup membuat nyaman para pelanggannya.
Ia pun tak segan-segan memberikan pelatihan khusus dari para praktisi khususnya relasinya dari perhotelan mengenai standar pelayanan atau servis kepada seluruh pegawainya, termasuk juga mengenai kebersihan pengolahan makanan sesuai standar kantor pusat.
Setelah semuanya berjalan dengan lancar hampir satu tahun terakhir, kini Handoko pun mulai berorientasi menerima pesanan untuk arisan, ulang tahun sertaoutside catering dan hal ini sudah diterapkan sejak beberapa waktu terakhir.
Alumni Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Tarumanegara ini juga selalu mencari tahu bagaimana keinginan dan pendapat konsumen melalui kuesioner yang dibagikan kepada pengunjung resto. Lewat media kuesioner ini diharapkan bisa memberi masukan untuk pengembangan restoran berkapasitas 150 orang ini kedepannya. (*/SM)
sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/8024-konsultan-pajak-yang-sukses-bisnis-kuliner.html
No comments:
Post a Comment