Friday, May 6, 2011

Wong Kito, dari Kelakar Menjadi Bisnis

Banyak cara dilakukan orang untuk melestarikan budaya daerahnya. Lebih hebat lagi, seorang pengusaha kreatif dari Palembang mampu melakukan itu sambil mengembangkan bisnis busana yang digelutinya.

Adalah Yoki Firmansyah, sang pengusaha kreatif yang memulai bisnis kaus oblong bebaso Plembang (berbahasa Palembang) itu. Jika Bali memiliki kaus khas Joger yang sukses dengan “pabrik katakatanya”, maka Yoki memikat kawula muda Palembang dengan kaus bertuliskan kelakar khas wong kito dengan merek Palimo T-Shirt dan Kaus Nyenyes Palembang.

Menurut dia, konsep kaus kreatif itu diambilnya karena selama ini kaus oblong yang ditawarkan di Palembang masih terkesan sangat kaku. Padahal, kata dia, orang Palembang dalam kesehariannya justru amat senang saling berkelakar satu sama lain.

Kelakar, kata dia, bisa dibilang telah membudaya di masyarakat Sumatera Selatan. Hal itulah yang kemudian menimbulkan ide dalam benaknya untuk mengonsep kaus dengan kata-kata kelakar berbahasa Palembang tersebut.

Ide tersebut kemudian direalisasikannya dengan menguras tabungan senilai Rp20 juta yang dimilikinya dari berbagai bisnis kecil-kecilan yang telah digelutinya selama ini. Namun, modal Rp20 juta itu dinilainya masih belum cukup sehingga Yoki lalu mencari pinjaman pada sanak saudaranya sehingga akhirnya total modal terkumpul mencapai Rp50 juta.

Awalnya, bahan baku kaus oblong diperolehnya dari Bandung. Sementara desain dibuatnya sendiri, yang awalnya hanya terbatas 10 desain saja. Menurut Yoki, upaya perkenalan produknya dilakukan dengan mengikuti Pekan Nasional KTNA di daerah Banyuasin. Upaya tersebut berhasil, produk awalnya yang menggunakan merek Palimo T-Shirt ini ternyata diminati pengunjung Pekan Nasional KTNA.

Bisnis kaus oblongnya makin melejit ketika dipublikasikan media cetak lokal. Tawaran mulai berdatangan untuk mengisi sejumlah toko di Palembang. “Nah, mulai dari sinilah saya putuskan untuk lebih berkonsentrasi menjual kaus oblong khas bebaso Plembangini,” katanya.

Setelah sukses dengan produk Palimo T-Shirt, Yoki kembali berinovasi membuat desain baju bergambar dengan kata-kata kelakar berbahasa Palembang dengan merek Kaus Nyenyes, yang jika diartikan kurang lebih adalah kaus bawel.

Jika dulu semua desain dikerjakannya sendiri, kini Yoki telah memiliki karyawan khusus untuk bidang ini. Selain itu, dia pun mampu menggaji karyawan untuk bidang produksi dan pemasaran.

Dia mengaku kekuatan produknya adalah kata-kata lucu atau kelakar khas Palembang yang dicetakkan di kaus oblong tersebut. Kata-kata plesetan seperti “Tekone” (baca: tekwan, makanan khas Palembang) atau “Yang Kulu-Kilir di Palembang” dan kata-kata kelakar lainnya menjadi kekhasan tersendiri dan menjadi daya tarik tak hanya bagi warga Sumatera Selatan, namun juga bagi wisatawan atau orang daerah lain yang kebetulan mengunjungi Bumi Sriwijaya ini.

Untuk satu kaus oblong Palimo TShirt, Yoki mematok harga mulai dari Rp55.000 per potong. Sementara kaus oblong merek Kaus Nyenyes Palembang dijual Rp65 ribu-Rp85 ribu per potong.

“Semua bahan baku dibeli dari Bandung. Tapi, semua tulisan di kaus menggunakan bahasa Palembang. Alhamdulillah, semua produk bebaso Palembang itu disambut baik pembeli. Untuk kaus oblong Palimo T-Shirt kini sudah bisa didapat di 10 toko di Palembang,” tuturnya.

Dalam pemasarannya, Yoki mengatakan sejauh ini dirinya mengandalkan sejumlah gerai yang tersebar di berbagai daerah di Palembang. Di tiap gerai, kata dia, setidaknya sebanyak 2.000 potong kaus oblong dengan beragam warna dan ukuran siap dijual. Karena sasaran utamanya adalah anak muda, lanjut Yoki, maka gerai di mal menjadi salah satu ujung tombak pemasarannya.

Yoki kini memiliki dua gerai yang berada di Palembang Indah Mal (PIM) dan Palembang Trade Center (PTC). Dia juga berencana untuk menambah gerai baru di salah satu mal lain di Palembang.

Menurut Yoki, usaha yang digelutinya itu cukup potensial. Karena itu, dia tak ragu untuk mengembangkannya. Yoki mengaku sudah cukup lama mendalami dunia wira usaha untuk selalu optimistis menjalankan bisnisnya. Selain pengalaman berjualan semasa kecil,Yoki pernah menekuni sejumlah usaha saat masih bersekolah di Yogyakarta.

Di kota tersebut, Yoki sempat berjualan mi di area asrama tempat tinggalnya.Dari situlah ia memperoleh pengalaman bisnis pertamanya. Dia pun pernah melanglang daerah Sulawesi menjadi penjaja pisau kupas.

Pengalaman-pengalaman itu, tegas dia, memantapkan langkahnya untuk menekuni wirausaha. Menurut Yoki, banyak lagi pemuda yang memiliki orientasi serupa dengannya. Namun, permodalan kerap menjadi kendala dalam pengembangan usaha.

Karena itu, dia berharap perbankan mau mendukung pengusaha muda seperti dirinya. Dengan demikian, diharapkan lebih banyak tercipta lapangan kerja di daerah-daerah yang dipelopori pemuda seperti dirinya. (darfian mj suprana)(Koran SI/Koran SI/ade) (sumber okezone.com)

1 comment:

master togel said...

SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<