Tuty Ocktaviany - Okezone
PRIA penerus tahta kerajaan bisnis kosmetik Martha Tilaar, Bryan Tilaar tampaknya memiliki kemampuan analisa yang baik. Hal itulah yang menjadi alasannya mencatatkan saham PT Martina Berto Tbk (BMTO) ke bursa.
Bryan pun memberanikan diri untuk membawa perusahaan yang dipimpinnya untuk melepas sahamnya ke publik. Tapi sebelumnya, dia meyakinkan sang ibunda yaitu Martha Tilaar dan seluruh direksi.
“Kita melakukan IPO supaya bisnis makin besar serta menerapkan good corporate governance dalam skala publik, Saya sampaikan kita hidup di dunia kalau tidak maju otomatis orang lain yang akan membuat kita mundur,” katanya belum lama ini saat ditemui di Bali beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, saham Martina Berto dibuka menguat di hari pertama saat diperdagangkan di pasar saham Indonesia. Tapi, tak lama berselang saham ini langsung anjlok.
Awalnya, harga saham MBTO ini menguat Rp60 ke Rp800 dari harga awal Rp740. Tapi perlahan penguatan tersebut terkikis, hingga akhirnya tercatat minus. Pada perdagangan hari perdananya, harga terendah saham ini adalah Rp670, atau turun Rp70 per saham. Tapi, pada pukul 10.48 waktu JATS, saham ini stagnan di level Rp680, atau turun Rp60.
Kendati demikian, Bryan dan Martha mengaku tidak menyesali akan hal itu. Mereka menyadari bahwa ini adalah sebagai langkah awal untuk lebih memajukkan perseroan. “Saya pribadi enggak terpikir menyesal, ibu juga enggak. Ini adalah langkah awal untuk lebih maju dengan melalui IPO,” ungkap Bryan.
Orang nomor satu di Martina Berto ini cukup handal dalam menjalankan bisnis kecantikan. Terlepas dari itu, peran keluarga khususnya sang ibu yaitu Martha Tilaar memiliki andil yang cukup besar dalam jalannya agar bisa meneruskan usaha keluarga ini.
Walau anak pemilik perusahaan, anak pertama dari empat bersaudara ini mengawali kariernya dari bawah sekali. Pria lulusan University of Redlands Amerika Serikat ini, mengawali kariernya dengan menjadi jenjang Management Trainee untuk Divisi Bisnis Internasional Martina Berto.
Baru setelah 11 tahun menjalani kariernya, Bryan akhirnya dipercaya Martha Tilaar memegang kepemimpinan perusahaan di 2010. Sepanjang waktu kariernya tersebut, Bryan terus mengasah ketajaman berbisnisnya dengan menggali penjualan dan pemasaran perusahaan.
“Memang ujung-ujungnya kekayaannya, tapi itu buah dari kerja keras dan berkat Tuhan YME,” tutup Bryan. (git)(wdi) (sumber okezone.com)
No comments:
Post a Comment