Friday, May 6, 2011

The Power of 'Kepepet' ala Henky Eko

Andina Meryani - Okezone

JAKARTA - Sikap pantang menyerah menjadi modal sekaligus prinsip yang dianut oleh Henky Eko Sriyantono sang insinyur teknik sipil. Uniknya, dia justru sukses bukan karena gelar pendidikannya, namun karena membuka warung Bakso Malang 'Cak Eko'. Kini, gerainya menggurita di 101 titik yang tersebar di Tanah Air.

Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, dia pun sempat bekerja sebagai kontraktor. Namun dengan semangat dan mimpinya untuk bisa membuka bisnis sendiri dan membuka lapangan kerja bagi orang lain, membuatnya mantap untuk menggeluti dunia ini.

Sebelum sukses di bisnis Bakso Malang, ia sudah mengalami jatuh bangun dunia usaha dengan menekuni 11 jenis usaha sejak 1997 mulai dari multi level marketing (MLM) hingga agro bisnis. Namun, kegagalan demi kegagalan tidak pernah membuat Cak Eko trauma untuk memulai suatu bisnis, justru ia semakin optimistis.

"The power of 'kepepet' yang membuat saya tidak berhenti berusaha," ujarnya ketika ditemui okezone dalam pameran  International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2009, di JCC, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Inspirasi itu pun datang ketika dia melihat sebuah kedai bakso yang ramai pengunjung di Bandara Soekarno Hatta pada awal 2006 lalu. Dari situlah ia membulatkan tekadnya untuk membuka sebuah warung Bakso Malang, khas Jawa Timur, yang tak lain adalah daerah asalnya. Bahkan dia pun harus sampai berguru meracik Bakso Malang hingga Surabaya untuk mendapat rasa komposisi yang pas.

Kenikmatan resep tidak serta merta dia membuka warung. Selama tiga bulan dia mencoba mengamati pasar dan juga mengujicobakan resepnya kepada teman-temannya. Dengan dorongan teman-temannya dan bermodal Rp2,5 juta, dia pun akhirnya berhasil membuka warung Bakso Malang pertamanya di sebuah foodcourt di Bekasi pada Maret 2006.

Tak menunggu lama, tujuh bulan setelah warung bakso pertamanya buka di Bekasi, keuntungan yang diperolehnya dipakai untuk membuka gerai kedua di Tamini Square pada Oktober 2006 lalu.

Adapun ide untuk mewaralabakan warung baksonya berawal ketika terinspirasi untuk menulis pengalamannya ke sepuluh media massa untuk mendapatkan mitra yang bisa memajukan usahanya. Usahanya pun membuahkan hasil, dengan banyaknya respons surat yang datang untuk menawarkan kerja sama.

Usahanya pun membuahkan hasil, hingga kini gerai baksonya sudah menjadi salah Waralaba berprospektif dan meraih berbagai penghargaan. Selain diwaralabakan, ia pun memiliki 4 gerai pribadi yang terletak di Bekasi, Tamini Square, Surabaya, dan Sidoarjo.

Dia mengakui bahwa persaingan ketat di bisnis Bakso Malang, namun dibandingkan dengan warung bakso sejenis dia memaparkan bahwa keunggulan baksonya terletak di dalam bumbunya yang dikemasnya secara instan seperti bumbu mie instan, namun bumbu tersebut tetaplah hasil racikan rahasianya.

Selain itu berbagai variasi menu berhasil dikembangkannya sehingga pelanggan semakin bertambah. Diakuinya omzet rata-rata gerainya setiap hari berkisar Rp5 - 15 juta per gerai. Bisa dibayangkan berapa omzetnya per bulan dengan 101 gerai miliknya saat ini.

Anda tertarik mengikuti jejak Cak Eko, kenapa tidak dicoba?(rhs) (sumber okezone.com)

1 comment:

Unknown said...

Ora cetho, malah judi