Friday, May 6, 2011

Mengenalkan Indonesia Melalui Keramik

PASAR EKSPOR, Winarti menunjukkan keramik hasil karya perusahaannya yang berorientasi ekspor. Perusahaan keramik asal Bali, CV Tanteri, awalnya hanya industri rumahan. Setelah hampir 23 tahun berjalan, usaha tersebut mampu berdiri tegak dan menembus pasar ekspor.

KINIproduk perusahaan keramik yang beralamatkan di Desa Pejaten, Kediri, Tabanan, Bali tersebut telah merambah Jepang,Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan beberapa negara Eropa lain. Produk-produk yang dihasilkan seperti pot, vas, tea set, dinner set, gelas, mangkuk,candle holder,dan aneka produk lain, yang dapat dibuat sesuai pesanan,menarik minat para pembeli dari luar negeri.

Penggabungan antara fungsi dan keindahan seni menjadi magnet tersendiri bagi pembeli dari luar negeri yang memang rata-rata cinta keindahan. Produk yang dihasilkan selain bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, juga dapat mempercantik setiap sudut ruangan di dalam rumah. Ketertarikan pembeli asing terhadap produk ini tecermin ketika CV Tanteri mengikuti pameran Inacraft 2010 yang difasilitasi BRI.

Baru beberapa saat ruang pamer dibuka, beberapa warga negara asing langsung datang dan memborong produk yang memenuhi ruang pajang. Satu per satu produk yang telah disiapkan untuk ajang pameran pun berpindah tangan. “Tanteri keramik memang sebuah perusahaan yang berusaha menggabungkan keindahan seni dan fungsi dalam setiap produknya. Jadi setiap produk yang kami hasilkan memiliki daya tarik tersendiri,” ujar Winantri,perempuan yang selama 10 tahun telah diberi kepercayaan mengelola Tanteri.

Lalu, siapa gerangan penghasil produk-produk berkualitas jempolan tersebut? Rasanya untuk menjawab pertanyaan ini, kita mesti berbangga memiliki Pulau Bali yang telah dikaruniai alam eksotis dan penduduknya yang berjiwa seni tinggi. Produk-produk tersebut adalah hasil karya 100 perajin keramik yang bekerja pada CV Tanteri. Tiap bulannya tangan-tangan terampil mereka yang terbiasa bergelut dengan tanah liat mampu menghasilkan 12.000–18.000 produk keramik dengan warnawarna khas seperti biru, hijau, putih,cokelat.

Produk yang dihasilkan pun dijamin tak mengandung racun karena telah mengantongi sertifikat internasional. Untuk menghasilkan sebuah produk keramik bermutu,setidaknya harus melewati beberapa tahapan. CV Tanteri telah menerapkan tahapan tersebut sebagai sebuah prosedur standar yang mesti dilakukan setiap perajin. Pertama, tanah disisir, diaduk, kemudian dimasukkan ke mesin pugmill untuk mendapatkan tanah dengan kepadatan dan elastisitas tertentu serta terbebas dari gelembung udara.

Tahapan kedua,tanah yang keluar dari mesin plugmillsiap untuk dibentuk di atas electric wheels sesuai dengan bentuk yang diinginkan seperti tea pot, plate cup, vas. Tahap ketiga, barang yang sudah dibentuk setelah dikeringkan selama sehari dilanjutkan dengan proses trimming, yaitu membuat ketebalan barang merata sehingga serasi dengan bentuknya.

Memasuki tahapan keempat, barang yang telah di-trimming kemudian memasuki tahapan selanjutnya, yaitu proses dekorasi, untuk memberikan ornamen pada produk berupa ukiran atau ditempel dengan ornamen flora dan fauna seperti kodok,cicak,bunga. Selesai tahap dekorasi,produk lalu dikeringkan dengan proses pengasapan atau dijemur di bawah sinar matahari. Selanjutnya, barang yang telah kering dihaluskan memakai gabus spons basah untuk membersihkan sisa-sisa goresan untuk kemudian dimasukkan ke dalam tungku pembakaran.

Proses pembakaran dilakukan dalam dua tahap. Setelah melewati pembakaran pertama dengan suhu 850 derajat Celsius,barang dicelupkan dalam larutan tertentu kemudian dilakukan pembakaran kedua dengan suhu 1.250 derajat Celsius.Selesai pembakaran kedua, barang dikeluarkan dari tungku untuk disortir sebelum dikemas untuk dikirim ke pelanggan.

Winantri mengatakan, proses pembuatan keramik yang sebagian besar telah menggunakan mesin dan peralatan modern tersebut juga kerap dikunjungi para turis yang ingin melihat langsung.“Kami menyediakan pemandu untuk menjelaskan prosesnya, ”tuturnya. Modernisasi pada peralatan yang dilakukan CV Tanteri tak lepas dari pesatnya usaha yang didirikan pada 1987 oleh mendiang I Made Tanteri.

Sentuhan modernisasi alat juga tak lepas dari pemikiran penerus usaha tersebut,yaitu I Putu Oka Mahendra yang adalah putra dari Made Tanteri.“Dulu saat perusahaan baru berdiri masih menggunakan meja putar,” terang Winantri. Sejak diambil alih oleh Oka Mahendra pada 1997, yang bekerja sama dengan Kadek Ade Suryawan, Tanteri berusaha melakukan pembenahan di sana-sini.

Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas, CV Tanteri pun menggunakan mesin dan peralatan modern yang menggunakan tenaga listrik. Melalui pesan singkatnya,Oka mengatakan, sebagai pendatang baru di industri keramik, CV Tanteri berusaha melakukan terobosan dan ide-ide segar dalam produknya. Masukan dan pendapat dari para pelanggan pun dengan terbuka diterima oleh pihaknya sebagai sebuah dukungan yang membangun.

Sayangnya,karena karier di bidang politik––saat ini Oka Mahendra tercatat sebagai anggota DPRD II Tabanan serta berniat maju sebagai orang nomor satu di Tabanan––, Oka Mahendra tak bisa fokus mengurusi usahanya sehingga kemudian memberikan kepercayaan langsung kepada Winantri. ”Bapak sekarang sibuk di politik. Apalagi beliau juga tengah mencalonkan diri sebagai Bupati Tabanan periode 2010– 2015,” ujar Winantri yang kemudian diberi kepercayaan untuk mengelola usaha tersebut.

Winantri yang sudah bekerja sama dengan keluarga Oka Mahendra dalam waktu cukup lama dan mengaku banyak dibantu keluarga tersebut seperti dalam pendidikan, kini menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap maju-mundurnya CV Tanteri. Dengan bantuan Oka Mahendra, kerja keras Winantri terbukti tidak mengecewakan.Dia mampu mengenalkan produk-produknya melalui berbagai ajang pameran baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Omzet perusahaan pun mampu menembus angka Rp200 juta setiap bulannya. Winantri mengaku, selama menjalankan usaha tersebut banyak menerima bantuan dari BRI, terutama dari sisi permodalan. Hingga saat ini, tercatat,Tanteri sudah mendapat kucuran kredit dari BRI senilai Rp500 juta.Kredit tersebut dikatakannya cukup membantu dalam pengembangan usaha terutama dalam pemenuhan alat-alat produksi.

Selain itu, BRI juga telah memfasilitasi usahanya mengikuti beberapa ajang pameran tingkat nasional. Sebagai sebuah perusahaan yang berbasis di Bali, Winantri berharap ke depannya Tanteri akan lebih berkembang sebagai usaha kreatif. Di samping itu,Winantri juga ingin CV Tanteri dapat menjadi salah satu destinasi wisatawan dengan wisata keramik sebagai unggulannya. (sugeng wahyudi/Koran SI/adn)
(//rhs) (sumber okezone.com)

1 comment:

Unknown said...

Nimbrung iklan...tukang poles lantai ubin poles tegel teraso marmer granite jual sewa mesin poles lantai marmer second 081381014446 mesin buffing kristalisasi,mesin floor polisher second jakarta bandung semarang malang sidoarjo surabaya 081381014446