Friday, May 6, 2011

Es Duren Sakinah, Jajanan Favorit Tamu Luar Kota

PULUHAN bahkan mungkin ratusan macam jajanan sekarang ini ada di Bandung, Jawa Barat. Ini pula yang menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara tidak pernah bosan mampir ke 'Kota Kembang".

Satu di antaranya adalah Es Duren Sakinah. Meski baru memiliki 3 counter di Jabar, jajanan es dicampur buah duren asli yang manis ini sekarang menjadi salah satu menu favorit bagi tamu luar kota yang datang ke Bandung.

Namun bagi masyarakat Bandung terlebih para mahasiswa, Es Duren Sakinah sudah tidak asing, karena jajanan itu asli dari Bandung. Tetapi bagi sebagian wisatawan mungkin masih kesulitan menemukan jajanan unik ini, mengingat baru ada 2 lokasi di Bandung meski telah berdiri tahun 1987.

Pemilik sekaligus pendiri Es Duren Sakinah Aip Saripudin (54) mengatakan, kekurangan tenaga membuatnya baru membuka di dua lokasi, yaitu Jalan Tubagus Ismail I No 1 dan Pujasera Jalan Merdeka No 25-29. "Satu lokasi lagi kami buka di Mal Mayasari Tasikmalaya dan satu lagi akan dibuka di Jl Cikutra," ujarnya.

Aip bercerita, usaha ini dirintisnya tahun 1987 setelah sebelumnya membuka jajanan es campur di Jalan Tubagus. Saat itu sasaran segmennya adalah kalangan mahasiswa yang tinggal di kawasan Bandung Utara. Kini konsumen Es Duren Sakinah menjadi salah satu favorit jajanan tamu dari luar kota.

"Saya mencoba-coba jajanan es lain karena sempat jualan bajigur, es campur sejak tahun 80-an. Saat itu saya berpikir, persaingan dagang jajanan es campur akan ketat dan kini terbukti," kata dia.

Aip kemudian mencari alternatif buah yang bisa dikombinasikan dengan es. Pilihannya jatuh pada buah duren hingga sekarang. Dulu satu porsi es duren miliknya Rp4.000 per porsi. Setelah berkembang dan mulai masuk ke pusat jajanan dan mal, harga satu porsi Rp10.000 namun tetap mempertahankan rasa asli buah duren.

"Saya ingin konsumen merasakan buah duren asli, manisnya tidak ditambah-tambah. Makanya, setiap sajian es buat saya, selalu ada beberapa buah duren yang asli baru dikupas," papar dia.

Aip bercerita, pertama buka dirinya tidak pernah mengambil untung dan hanya mengandalkan jajanan es campur. Kalau dulu, Es Duren Sakinah hanya terjual rata-rata 15-25 butir duren per hari dan itu sudah bagus.

"Sekarang, setiap hari libur rata-rata 400 butir buah duren per hari habis terjual dan dengan omzet sekira Rp3 juta/hari. Kalau musim kemarau lebih baik dan bisa mencapai 2.500 butir terjual per hari," ungkapnya.

Menurut Aip, jajanan es duren mungkin juga ada di Bandung namun kendala utama jajanan ini adalah pasokan buah duren yang tidak selalu ada. Sehingga Es Duren Sakinah tetap ada sepanjang tahun, di musim kemarau dan musim hujan.

"Tapi karena saya sudah memiliki hubungan baik dengan petani duren dari Sumatra dan Jawa, pasokan untuk es duren miliknya selalu ada. Selama ini, pasokan duren dari petani Padang, Lampung, Bengkulu, dan Medan," jelasnya.

Sedang dari Jawa tambah Aip, datang dari Banyuwangi, Jepara, Wonosobo, dan yang paling baik duren dari Semarang. Duren yang digunakan memiliki rasa yang manis dan permintaan pasokan tergantung kebutuhan.

"Biasanya kebutuhan dikirim 1 truk (2.300 butir) untuk sepekan dari daerah berbeda karena musim panen duren setiap daerah juga berbeda," ucapnya.

Sebagai antisipasi rasa bosan es durian dari konsumen, Aip membuat jenis Es Duren Sakinah dengan berbagai rasa. Ada 9 macam rasa es duren, yakni es duren original (buah duren plus gula), es duren campur es krim rasa vanila, dan coklat.

"Lainnya, es duren sirup cocopandan dan melon, juga es duren cocopandan santan, dan melon santan termasuk es duren gula merah. Yang paling disenangi tentu es duren original. Tapi kami juga mengombinasikan sesuai permintaan konsumen dengan buah alpokat, nangka, dan lainnya," papar Aip.

Namun lanjut Aip, rahasia Es Duren Sakinah tetap ada pada air gula yang digunakan. Rasa duren tetap bisa sama, hanya campuran air gula yang menjadian es duren lebih khas. (Robby Sanjaya/Sindo/mbs) (sumber okezone.com)

No comments: