Di Kabupaten Malang, seorang ibu rumah tangga menciptakan inovasi baru cara menikmati kopi dengan mudah dan rasa yang pas. Hasilnya malah di luar dugaan, ternyata produk yang awalnya hanya untuk konsumsi sendiri ini menghasilkan omzet yang luar biasa.
Bahkan bisnis kopi celup yang baru dipasarkan dari mulut ke mulut ini sudah beromzet hingga puluhan juta per bulan. Kopi celupnya pun sudah merambah pasar Sumatera dan Jawa.
Berawal dari ketertarikannya sebagai penikmat kopi, Emy Listik tertarik untuk menciptakan kreasi baru dalam teknik menyeduh kopi. Layaknya teh celup, Emy menciptakan teknik baru dalam menikmati secangkir kopi. Yakni dengan cara dicelup.
Ternyata usaha kreasinya ini membuahkan hasil, kopi celup karyanya kini ramai diminati pasar hingga ke luar kota. Kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, Jakarta dan Aceh cukup tertarik dengan kopi celup yang diproduksi sendiri di rumah Emy di Jalan Malang, Penarukan, Kepanjen, Malang ini. Dari segi harga juga cukup murah, untuk satu kemasan kopi celup, cuma dihargai Rp14 ribu.
Semua proses produksi mulai dari pengovenan, penggilingan, pengepakan hingga pemasaran semuanya dikerjakan sendiri oleh Emy. Alat produksi pun buatan sendiri, seperti oven kopi misalnya, adalah ide kreatif Emy sendiri.
Dalam sebulan, omzet pemasaran dari kopi celup produksi rumahan ini mencapai Rp40 juta dengan keuntungan sekira Rp4 juta.
Bahkan untuk produksinya, Emy sampai kerepotan dalam memenuhi pesanan pasar, meski pun kini telah dibantu sembilan orang pekerja. Tampaknya, permintaan pasar tetap lebih besar.
Kopi celup dipilih para konsumen karena memudahkan mendapatkan cita rasa kopi yang pas, serta proses produksi yang alami dengan bahan kopi pilihan tanpa bahan pengawet. Dan tentunya kopi celup membuat kesan kopi menjadi lebih mewah.
Anda terinspirasi ide kreatif Ibu Emy? Tidak ada salahnya untuk mencoba kreasi-kreasi lainnya dalam menciptakan sensasi kuliner yang baru. Dan raih sukses yang sama.
(Deny Irwansyah/RCTI/wdi) (sumber okezone.com)
No comments:
Post a Comment