KUTA, KOMPAS.com — Produk sepatu asli Indonesia "Andre Valentino", yang mampu memberikan kesan buatan Italia, kewalahan memenuhi permintaan pasar regional Asia dan dalam negeri.
"Perkembangan positif itu bukan hanya oleh faktor nama merek yang mampu memberikan kesan keitali-italian, tetapi lebih karena adanya jaminan kualitas dan model yang mampu memenuhi kebutuhan pasar," kata General Manager PT Cipta Sumber Sejahtera Marga Singgih di Kuta, Bali, Sabtu (31/7/2010).
Produsen sepatu kasual dan resmi buatan tangan asal Tangerang dan kantor di Jakarta itu dihadapkan keterbatasan tenaga perajin yang memerlukan pelatihan bertahun-tahun sehingga tak bisa menaikkan produksi sesuai permintaan pasar.
Marga menjelaskan, usaha tersebut dirintis sejak 1993 dengan langsung mencoba pasar di Singapura. Kemudian merambah Malaysia pada 1995 dan baru dipasarkan untuk segmen kelas atas Indonesia pada 1996. "Awalnya kami hanya membuka toko di Sogo, Jakarta. Kini merambah berbagai kota di Jawa dan Bali hingga Banjarmasin, Balikpapan, Medan, Palembang, dan Bandar Lampung," ujarnya.
Dia menyebutkan, banyak perusahaan di Indonesia mencoba strategi membangun pasar seperti yang diterapkan Andre Valentino, tetapi gagal karena persaingan pasar di Singapura sangat ketat.
Dengan jaminan kualitas dan model produk terkini, Andre Valentino dikenal dan diminati konsumen Singapura, kemudian Malaysia, dan kini merambahVietnam, Jepang, Kepulauan Mauritius, Korea, Filipina, hingga Hongkong.
Menurut Marga Singgih, perusahaannya mempekerjakan 300 perajin sepatu dengan produksi rata-rata satu pasang per orang atau 300 pasang per hari. Proporsi produknya 65 persen untuk wanita, 25 persen pria, dan hanya 10 persen segmen anak-anak.
Produksi yang dipasarkan di dalam negeri terus meningkat, kini mencapai 8.000 pasang per bulan, dengan harga sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1,7 juta per pasang.
sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/01/10430380/Andre.Valentino.Sepatu.RI.Rasa.Itali
No comments:
Post a Comment