Anda pasti setuju, kekayaan budaya dan adat istiadat Indonesia sangat bejibun. Sebagai bukti, lihat saja hasil kesenian dan kerajinan yang sangat beragam, mulai wayang kulit, topeng, batik, ukiran, patung hingga gerabah.
Tapi, tak sedikit berbagai hasil karya seni tersebut belum bisa dikreasikan secara optimal, sehingga nilai jualnya masih rendah. Namun, di tangan Ade Kresna Suwandi, berbagai produk kerajinan lokal, seperti wayang dan topeng khas daerah, mampu dikreasikan menjadi barang kerajinan tangan bernilai jual tinggi. Mari simak perjalanan Ade merintis bisnisnya.
Bermodal Rp 50 juta, pada tahun 2000, Ade memulai usaha menciptakan aneka produk kerajinan seperti wayang, topeng, dan cermin menjadi lebih eksklusif. Dia menamakan usahanya Asta Kriya. "Saya ingin menciptakan produk lokal yang berkelas," katanya.
Dalam kreasinya, Ade menambahkan berbagai polesan dan aksesori, sehingga bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Misalnya, dia mengecat kembali produknya, membuatkan tempat dudukan, menaruhnya dalam pigura, hingga membuat kotak kemasan batik sebagai pembungkus.
Sebetulnya, dia cuma mengkreasikan kembali aneka kerajinan itu. Sebab, dia mendatangkan aneka produk setengah jadi dari para pengrajin di Jogjakarta dan Bali dalam bentuk setengah jadi. Setelah memoles, baru kemudian dia menjualnya ke pasar.
Ketika mengawali usaha, Ade baru mampu menghasilkan sekitar 20 produk dalam sebulan. Ia juga belum begitu banyak memodifikasi bahan baku setengah jadi, sehingga harga jual produk yang berukuran kecil pun, masih sekitar Rp 100.000 sampai Rp 300.000 per buah. "Tapi untuk produk wayang yang ukurannya cukup besar dengan pigura, bisa dihargai sekitar Rp 2,5 juta waktu itu," katanya.
Ia lantas memasarkan produknya melalui berbagai pameran. Tak lupa juga berpromosi ke perkantoran-perkantoran. Sebab, suvenir etnik yang ia hasilkan sebagian diantaranya untuk keperluan barang-barang di kantor, seperti tempat kartu nama, tempat pulpen, dan juga tempat tisu. "Pada awalnya omzet masih sekitar 10 juta," kata Ade.
Seiring berjalannya waktu, bisnisnya semakin berkembang. Dia makin memahami, semakin kental nuansa etnik dalam produknya, peminat pun makin besar. Harga jual pun kian meningkat. Untuk wayang ukuran kecil, misalnya, sekarang ia jual berkisar Rp 200.000 hingga Rp 700.000 per unit. Topeng ukuran kecil ia jual dari harga Rp 200.000 hingga Rp 1 juta.
Agar pasar kian besar, Ade juga tak lupa memakai internet untuk promosi. Cara ini ternyata tak sia-sia. Pesanan ekspor dari luar negeri pun kerap datang, seperti dari Filipina dan Spanyol, meski nilainya masih belum terlalu besar. "Biasanya sekali pengiriman ke luar negeri sekitar Rp 25 juta," kata Ade. (Kontan)
sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2009/02/06/08444920/Berani.Berkreasi.Omzet.Bisa.Mencapai.Puluhan.Juta
No comments:
Post a Comment