KOMPAS.com — Peluang membangun bisnis selalu ada di setiap kesempatan. Asalkan jeli melihat peluang ini, niscaya siapa pun bisa menjalankan usaha tersebut dengan hasil baik.
Itulah pelajaran penting yang dipetik oleh Andry Desuardi selama lima tahun menjalankan roda bisnis pengisian pulsa elektrik untuk telepon genggam. Usahanya ini tak hanya mendatangkan laba untuk koceknya sendiri, tapi juga membuka kesempatan wirausaha bagi ribuan orang di Indonesia.
Andry menyadari betul bahwa keberadaan telepon genggam telah mengubah gaya hidup semua lapisan masyarakat Indonesia. Orang tua maupun muda, di kota atau di pelosok desa, hampir semuanya mengenal dan menggunakan peranti halo-halo tersebut.
Andry membidik hal itu sebagai kesempatan berwiraswasta. Pria yang sudah 8 tahun tinggal di BSD City itu kemudian mengembangkan sistem pengisian pulsa telepon genggam. Produk peranti lunak buatannya itu ia namai Flash Machine, sampai sekarang.
"Awalnya (usaha) kami berdiri tahun 2006 sebagai developer software pulsa dan juga sebagai penjual pulsa kepada seluruh masyarakat," tutur Andry saat ditemui Kompas.com, Rabu (23/3/2011) sore di kediamannya di Nusa Loka BSD City, Kota Tangerang Selatan.
Mengutip penjelasan di www.flash-machine.com, produk buatan PT Cipta Kreasi Multimedia yang didirikan Andry itu keunggulan dalam hal efektivitas dan kecepatan kerja. Peranti lunak yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan tersebut dibanderol seharga Rp 17,5 juta. Konsumennya ada dua jenis.
"Yang pertama itu yang konvensional, yaitu mereka beli datang ke kita, terus ditransfer pulsa dan bayar di tempat. Nah, belakangan banyak juga yang tipe kedua. Jadi mereka itu membeli pulsa kita dengan deposit, lalu mereka menjadi agen penyuplai pulsa lagi, baik buat keluarga dan rekan-rekannya," paparnya.
Berbagai bidang usaha
Jerih payah itu kemudian mendatangkan hasil. Di kartu namanya tertulis jabatan Presiden Direktur PT Cipta Kreasi Multimedia selaku perusahaan pengembang Flash Machine. Namun, Andry tidak mengenal kata puas. Ia juga menyasar jenis usaha lain, termasuk di bidang otomotif.
"Kami juga menjadi semacam distributor GPS (global positioning system) dan voucher asuransi, serta rental mobil. Cuma tetap, ya, core bisnis kami di developer software pulsa dan penjualan pulsa elektrik maupun voucher," tambah suami dari Lucky Prihartanti ini. Andry juga masih mencari peluang bisnis lain.
Andry sengaja menawarkan bisnis pulsa elektrik karena voucher fisik berbentuk kupon sudah mulai langka. Apalagi, di tengah tuntutan hidup ramah lingkungan seperti sekarang, kupon pulsa berbahan kertas itu begitu dihindari. "Sekarang voucher fisik sudah jarang, kebanyakan orang beli pulsa elektrik," ucap ayah tiga anak dan hobi menembak serta otomotif ini.
Biarpun usia bisnisnya baru lima tahun, perkembangannya tergolong cepat. Usahanya sudah memasuki 31 provinsi dan memiliki kira-kira 5.000 jaringan penjual pulsa elektrik di Indonesia.
"Kalau kita jeli melihat peluang, apa pun bisa dibuat bisnis. Saya juga main bisnis ke bisnis pulsa karena saya lihat perkembangan masyarakat. Sekarang semua masyarakat hampir semua punya handphone," tambahnya.
Hingga saat ini, karyawan Flash Machine di Nusa Loka BSD City mencapai 30 orang. Itu belum termasuk jumlah karyawan dan staf, serta relasi bisnis Andry di daerah dan provinsi lain.
Andry jujur mengakui bahwa ia belum merasa sangat sukses. Menurutnya, usia usahanya masih tergolong muda. Oleh karena itu, ia terkadang masih enggan menyebut omzet dan nominal usahanya. Ia hanya menyebut omzet usahanya berada pada kisaran Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.
"Saya pasti akan selalu jeli melihat peluang lain. Mengenai perkembangan dan unit bisnis saya nanti. Kita lihat saja karena, kalau kita jeli melihat peluang, apa pun bisa dibuat bisnis," pungkasnya.
sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/24/10340434/Andry.Desuardi.dan.Bisnis.Sejuta.Pulsa
No comments:
Post a Comment