Berbekal pengalaman bekerja di berbagai
perusahaan, Bambang Triwoko memantapkan diri
terjun dalam dunia entrepreneurship. Walaupun
saat mengundurkan diri pada pertengahan 2002,
bisa dibilang jabatan dan penghasilannya sebagai
karyawan cukup tinggi, namun panggilan jiwanya
untuk menjadi entrepreneur tidak tertahankan lagi.
Setelah lima tahun berbisnis, saat ini Bambang
berhasil mengembangkan kerajaan bisnisnya menjadi
beberapa jenis usaha. Di antaranya adalah Betiga
Klaten, Asrama Putri Betiga, Classy Tent, Refillo
Jakarta, Transtek Trimitra, dan Taman Gondosuli.
Betiga Klaten merupakan sub distributor semua
produk AQUA, Danone, dan sub agen LPG kemasan
12 kg dan Pertamina, dengan wilayah pemasaran
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Betiga Klaten
melayani pembelian grosir maupun eceran dengan
harga yang kompetitif. Semua pembelian produk
diantar sampai lokasi pembeli di seluruh wilayah
Kabupaten Klaten tanpa biaya tambahan alias gratis.
Sementara itu, Asrama Putri Betiga menyediakan
jasa pemondokan khusus putri dengan
kapasitas 43 kamar di 3 lokasi yang saling
berdekatan di daerah Pringwulung, Condong Catur,
Yogyakarta. Lokasi pondokan tersebut cukup
strategis, berjarak cukup dekat dengan Universitas
Atmajaya, Sanata Dharma, UNY, UPN, AKS
Tarakanita, AMPTA, dan perguruan tinggi lainnya.
Setiap kamar sudah dilengkapi dengan tempat tidur,
lemari pakaian, dan meja belajar. Tersedia fasilitas
dapur, ruang tamu, garasi sepeda motor, dan taman.
Sedangkan Classy Tents bergerak di bidang
jasa penyewaan tenda dekorasi di wilayah
Jabodetabek. Jenis-jenis tenda yang tersedia
antara lain tenda flat, tenda canopy, tenda
kerucut, dan tenda hall. Classy Tent juga
menyewakan alas papan, panggung, rigging stage,
air conditioning, sound system, lighting set, florist,
dan mini garden, dan segala keperluan dekorasi
ruangan. Classy Tent didirikan pada 1 April 2003,
dua bulan lebih awal dari Betiga Klaten yang berdiri
pada 2 Juni 2003.
Ownership Classy Tent merupakan gabungan
unik persahabatan di antara partner yang terdiri
dari delapan orang. Setting awal bisnis ini adalah
sebagai wadah mitra bisnis, atau partner agar
selalu dapat bersilaturahmi di masa pensiun,
korporasi ini lebih menitikberatkan pada aspek
ikatan kekelurgaan di antara partner.
Mayoritas partner masih aktif berkarya sebagai
karyawan di perusahaan, dan menduduki jabatan
manajerial sehingga praktis waktu untuk mengelola
bisnis Classy Tent terbatas. Amanah pengelolaan
bisnis diberikan kepada dua orang partner, salah
satunya adalah Bambang.
Laju tumbuh bisnis penyewaan tenda ini cukup
bagus. Perusahaan sudah bisa menghasilkan
keuntungan sejak awal berdiri. Hal ini didukung
faktor tingkat persaingan yang belum begitu tajam.
Ada beberapa hambatan yang dihadapi Bambang
dalam menjalankan bisnis ini. Hambatan
tersebut di antaranya pengambilan keputusan
kebijakan strategis yang kurang cepat, karena
harus mempertahankan aspek persetujuan dan
partner yang lain. Terlebih apabila harus mengambil
keputusan kategori investasi, dampak yang
dirasakan adalah banyaknya peluang yang terlewatkan.
Keterbatasan waktu adalah faktor yang kurang
menguntungkan berikutnya dalam usaha
pengembangan perusahaan. Di samping itu, ada
juga perbedaan corporate culture dan mindset dari
pengelola bisnis.
Meskipun banyak hambatan yang dihadapi, laju
tumbuh Classy Tent boleh dibilang cukup
spektakuler. Total aset menjadi empat kali lipat bila
dibandingkan tahun pertama bisnis ini didirikan. Net
worth yang dihasilkan ternyata juga mengalami
kenaikan rata-rata 20% per tahun. Hebatnya lagi,
akumulasi laba yang dihasilkan selalu digunakan
untuk re-investasi perlengkapan tenda.
Bambang juga membuka bisnis Refillo Jakarta
yang melayani jasa isi ulang tinta printer laser, dan
inkjet di wilayah Jakarta Selatan. Bisnis dalam
bidang ini semuanya telah diserahkan kepada karyawan.
Melalui PT Transtek Trimitra, Bambang
mengepakkan sayap bisnisnya dalam bidang
konstruksi renovasi gedung, jalan dan jembatan,
elektrikal dan mekanikal, pelatihan SDM, dan
sertiflkasi spesialis welding.
Berkolaborasi dengan keluarga, Bambang juga
mendirikan bisnis Taman Gondosuli yang
menyediakan aneka tanaman hias berkualitas,
indoor maupun outdoor. Taman Gondosuli
menyajikan tanaman hias dengan kemasan yang
artistik dan unik yang berlokasi di daerah Klaten.
Setelah menggeluti beberapa bisnis sekaligus
dalam waktu 5 tahun terakhir, tampak benang
merah perbedaan fundamental bisnis yang
berdampak pada laju pertumbuhan korporasi.
Korporasi bisnis distribusi Betiga Klaten dan Real
Estat (asrama putri, rumah sewa) Betiga Yogya,
sebagai flag carrier bisnisnya, kini menunjukkan
laju tumbuh yang signifikan. Korporasi ini 100%
modalnya dimiliki keluarga serta dikelola sendiri
secara langsung, sehingga kecepatan dalam
mengambil keputusan penting dapat dilaksanakan setiap saat.
Terlebih Bambang telah menentukan falsafah
dan budaya bisnis yang pas. Hal ini berdampak pada
akselerasi laju tumbuh perusahaan sehingga roh
bisnis terasa sekali auranya. Setiap kali mengalami
problem bisnis yang serius dapat cepat ‘exit’
bahkan setiap problem tersebut nyaris selalu
menjadi pertanda leverage korporasi, ungkap
Bambang dengan semangat.
Bahkan, untuk menghindari comfort zone bisnis,
Bambang terkadang justru menciptakan
problem positif di perusahaan, misalnya menambah
investasi armada distribusi. Dengan bertambahnya
armada distribusi, otomatis adrenalin dipacu agar
armada tidak mengalami idle capacity.
Untuk Real Estate, problem positif yang diciptakan
berupa renovasi properti yang memerlukan
dana tidak sedikit sehingga kreativitas muncul
dalam mencari sumber pendanaan renovasi. Tentu
saja, Bambang tetap fokus terhadap kepuasan
stakeholders, dan kualitas pelayanan yang selalu
lebih baik. Sering kali kebijakan bisnis tersebut
melanggar kelaziman pakem berbisnis, baik dari sisi
marketing, teknis operasional, finance maupun SDM.
Kadangkala Bambang mengambil kebijakan yang
tidak lazim. Salah satu contohnya adalah
menghibahkan 40% saham perusahaan Betiga
Klaten kepada koperasi karyawan Betiga Klaten
pada 2010. Kebijakan lain yang keluar pakem,
setelah salah satu perusahaan yang akan dijadikan
andalan hidup ternyata bangkrut dan ditutup pada
2003. Bambang mendirikan Betiga Klaten dan
mengambil kebijakan untuk membagikan profit
setiap bulan kepada karyawan, dengan persentase
sama besar dengan persentasenya sebagai pemilik
perusahaan.
Sampai saat ini, Bambang selalu konsisten
dengan kebijakan tersebut, meskipun korporasi sudah
berkembang pesat. Satu hal yang selalu mewarnai
passion Bambang dalam berbisnis adalah selalu
berbisnis dengan hati, selalu bersyukur dan ikhlas
setiap saat. Justru dengan semangat tersebut,
aktivitas operasional bisnis bisa berjalan dengan
optimal. Sistem pendelegasian wewenang
bisa berjalan dengan mulus. Pembelajaran alih
pengelolaan perusahaan kepada karyawan sebagai
mitra kerja juga mulai menghasilkan sinergi bisnis yang bagus.
Bambang merasakan betapa dia mendapatkan
anugerah dan kenikmatan yang luar biasa ketika
menerapkan falsafah 2 M (Memberi dan Melayani).
Falsafah tersebut selalu diterapkannya, baik dalam
kehidupan bisnis, keluarga, maupun bermasyarakat.
Dia pun merasakan kenikmatan yang luar biasa dalam berkarya.
Penerapan falsafah memberi dan melayani
dalam berbisnis, dilakukan Bambang dengan
mengelola SDM yang bervisi entrepreneurship. Hal
ini diyakininya akan menjadikan bisnis semakin
mengkilap sepanjang waktu.
Bambang juga selalu berusaha menerapkan
positive feeling dalam setiap jengkal kehidupannya.
Fakta kehidupan pribadi yang Bambang rasakan
juga merupakan wujud positive feeling yang
dijalankan setiap saat, yakni menjadikan relasi
suami-istri dalam kondisi saling memberi dan
melayani, saling menghormati dan saling mendukung
dalam setiap karya pengabdian kepada masyarakat.
Dia menjelaskan bahwa sering kali hanya positive
feeling-lah yang mampu merasakan keindahan serta
keajaiban spirit memberi dan melayani ini.
Positive feeling juga menghasilkan relasi dengan
anak-anak tercinta selalu dalam kondisi yang
menakjubkan. Komunikasi yang terjalin akrab dan
mengalir seperti yang diharapkan menjadikan proses
belajar anak-anak di sekolah dan pembelajaran di
rumah berjalan dengan baik.
Bambang menyadari betapa pentingnya arti
sebuah perjalanan hidup. Bambang percaya bahwa
Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi
kemampuan hamba-Nya. Kesempatan untuk
menjadi manusia yang berguna selalu terbuka
lebar, yakni dengan selalu berdoa dan berusaha
menjadi balk. Sambil belajar mengatasi problem
kehidupan, Bambang justru mencoba merekrut
karyawan dengan berbagai latar belakang stigma
negatif masyarakat, ada pemabuk, penjudi, drop
out sekolah, dan sebagainya.
Ternyata, kinerja yang mereka hasilkan sungguh dahsyat.
Kuncinya dengan memberi mereka
kesempatan dan kepercayaan, serta diperlakukan
sebagal manusia yang bermartabat. Memang
terkadang masih terjadi hal-hal kecil yang menjadi
kebiasaan lama mereka, namun hebatnya justru
rekan sejawat mereka sendiri yang saling
mengingatkan agar kembali ke hal-hal yang balk.
Ada satu nasihat almarhum ayahnya yang
sampal kini masih selalu terngiang di telinga
Bambang “Sing podho rukun,” pesan ayahnya untuk
selalu menjaga kerukunan. Satu kalimat yang begitu
singkat bermakna cukup dalam. Ayahnya pun
memberi contoh tindakan konkret, antara lain
dengan membantu mengatasi masalah keuangan
yang dihadapi adik-adiknya, tulus, dan tanpa
pamrih sedikit pun. Menjadi orangtua asuh
keponakan yang kurang mampu agar dapat
bersekolah, dan mencarikan pekerjaan untuk anak
tetangga yang drop out sekolah dan sebagainya.
Yang membuat Bambang kagum dan terharu
adalah ayahnya bukanlah seorang miliarder. Ayah
Bambang berprofesi sebagai guru pegawai negeri,
yang tidak neko-neko dan jujur. Untuk biaya hidup
sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya pun
sering kali pinjam sana sini untuk menutupi negatif
cash flow-nya.
Ketika anak-anaknya meminta agar keperluan
keluarga sendiri diutamakan dan menunda dulu
urusan membantu orang lain (meskipun masih
keluarga), ayahnya menjawab, orang tersebut
lebih memerlukan dari pada kita, tidak ada salahnya
kita membantu orang lain, bapak juga tahu kita
sedang kesulitan finansial. Percayalah, setiap kali
kita membantu orang lain, Tuhan akan selalu
memberi kemudahan dalam karya-karya kita.
Jawaban dan falsafah hidup ayahnya tersebut
dipakai sebagai way of life Bambang hingga kini.
Falsafah tersebut begitu dahsyat merasuk dalam
sendi-sendi kehidupannya sehingga dalam setiap
langkah bisnis, dia selalu berprinsip memberi dan
melayani.
Saat ini, Bambang masih memiliki beberapa
impian. Di antaranya adalah menghibahkan 40%
saham perusahaan dan menyerahkan pengelolaan
Betiga Klaten kepada koperasi karyawan Betiga
pada 2010. Ketika pensiun pada 23 Desember 2010
nanti, dia menargetkan mempunyai pasif income
lima kali biaya hidup, mempunyai mobil baru Honda
Accord tahun produksi 2010, dan menikmati masa
pensiunnya dengan berwisata ke luar negeri
bersama sang istri tercinta.
Dari Buku: Rahasia Jadi Entrepreneur Muda – Kumpulan kisah para pengusaha muda yang sukses berbisnis dari nol, Penulis: Faif Yusuf, Penerbit: DAR! Mizan
No comments:
Post a Comment