Wednesday, March 13, 2013

Maheka Yanti, Bisnis Pernik Unik yang Sukses Tembus Hingga Mancanegara

Maheka Yanti, akrab dipanggil Eka, sebelumnya

tidak pernah menyangka kalau produk bisnis

pernik unik yang dirintisnya mulai Februari 2006, kini

telah menyebar hingga mancanegara. Berkat online

store www.pernik-unikdiary.blogspot.com yang

didirikannya, Eka bahkan telah mengekspor

sebanyak empat container empat puluh feet untuk

produk furniture dan homewares sebagai trial order

dari seorang buyer di Prancis.

Sebetulnya, toko online tersebut didirikan Eka

dengan niat awal sekadar ingin mencari penghasilan

 

tambahan dan memanfaatkan waktu luang pada

akhir pekan. Berawal dengan modal sebesar Rpl,7

juta, kini pendapatan yang bisa dinikmati dari

bisnisnya sudah jauh melebihi gaji yang diterimanya

dari kantor tempatnya bekerja.

Saat pertama kali mendaftar gratis pada situs

direktori bisnis www.indonetwork.co.id pun, Eka

sebenarnya tidak terlalu serius. Sehingga bisa

dibayangkan betapa dia kelabakan saat ada e-mail

pertama masuk dan minta daftar harga. Padahal

saat itu, dia belum membuat daftar harga sama sekali.

Hatinya begitu gembira saat order pertama

diterima dan uang masuk ke rekeningnya. Walaupun

untungnya memang belum seberapa, transaksi

pertama tersebut memberikan kepuasan batin yang

benar-benar tak ternilai saat itu.

Seiring perjalanan waktu, berkat ketekunan Eka

dalam bisnis ini, pernik unik semakin banyak dilirik

orang. Konsekuensinya dia harus memanfaatkan

waktu malam hari dan akhir pekan untuk selalu

memenuhi pesanan. “Memang harga yang cukup

mahal untuk dibayar, tapi semuanya saya jalankan

dengan fun dan melibatkan keluarga. Pernik unik

serasa terus memberi spirit kepada saya untuk

bertahan. Spirit untuk membantah bahwa saya

tidak punya jiwa dagang. Spirit untuk menunjukkan

potensi dan kreativitas diri, dan spirit untuk mulai

membangun fondasi usaha,” ujar wanita yang fasih

berbahasa Inggris ini.

Banyak pengetahuan dan pengalaman yang Eka

 

dapatkan saat menjalankan bisnis ini. Kini, dia tidak

harus bolak-balik ke jasa ekspedisi untuk

mengantarkan paket. Dia sudah menemukan sebuah

jasa ekspedisi yang memberikan servis antar jemput

di tempat, dengan harga yang kompetitif, dan

delivery yang selalu on time. Waktu juga yang

kemudian mengantarkannya bertemu dengan satu

per satu pengrajin langsung, yang membuat harga

jualnya tetap kompetitif.

Kesabaran bersama waktu tersebut juga memberi

 

banyak hikmah positif bagi Eka. Bertemu

dengan seribu satu tipe pelanggan merupakan hal

yang menyenangkan baginya. Banyak orang yang

awalnya adalah pembeli produk pernik unik, kini

menjadi teman baiknya. Bahkan, beberapa di

antaranya sudah seperti adik dan saudara yang

hingga kini pun masih tetap menjadi pelanggan setia.

Tercatat beberapa kali ada customer yang

mengirimkan oleh-oleh khas daerahnya buat Eka

dan keluarga. Mereka juga berbagi cerita, bahkan

kadang curhat pribadi saat ada kesempatan untuk

chatting di Internet.

Pilihan Eka untuk mulai berbisnis secara online

didasarkan atas keyakinan bahwa ke depan orang

sudah akan terbiasa berbelanja via Internet. Toko

online tidak pernah tutup dan bisa menjangkau

pasar ke seluruh dunia. Saat baru berjalan,

pemintaan memang baru satu dua saja. Eka pun

pergi membeli dagangan hanya pada saat ada order

saja. Namun, seiring permintaan yang terus

 

meningkat, dia selalu belanja stok secara rutin tiap

akhir pekan.

Awalnya, semua pekejaan Eka ditangani sendiri.

 

Mulai dari hal kreatif, administratif, pembelian,

hingga urusan packing. Sementara suaminya

membantu untuk urusan keuangan dan akunting.

“Syukurlah sekarang saya sudah punya karyawan

yang membantu mengambil alih sebagian pekerjaan

yang biasa saya lakukan,” ujar wanita yang selalu

move forward ini.

Dalam berbisnis online, pertanyaan yang paling

sering ditanyakan seorang calon customer baru,

biasanya berhubungan dengan aspek kepercayaan.

Mereka ingin memastikan bahwa Eka benar-benar

akan mengirim produknya setelah mereka melakukan

transfer pembayaran.

Pertanyaan tersebut memang sangat wajar karena

 

interaksi yang terjadi memang hanya di dunia

maya. Eka pun berusaha meyakinkan bahwa dia

berbisnis dengan prinsip kepercayaan dan kejujuran.

Dia juga menjelaskan bahwa dirinya sudah berbisnis

online selama lebih dari satu setengah tahun, dan

hal ini bisa dibuktikan dengan melihat informasi

perusahaan di Indonetwork. Profil Eka yang dimuat

di majalah Wirausaha dan Keuangan edisi Mei 2007,

juga menjadi salah satu senjata untuk meyakinkan

calon customer.

Melalui online store-nya, Eka juga mendapatkan

 

kesempatan untuk melakukan ekspor ke

mancanegara, di antaranya ke beberapa negara

seperti Australia, Finlandia, dan Prancis. ‘Saya

 

memanfaatkan berbagai media direktori

perdagangan untuk memasarkan produk. Setelah

setahun lebih menjalankan bisnis ini, semakin

terjawab bahwa bisnis online adalah bisnis yang

sangat menjanjikan,” tegas istri Stenly ini.

Sejalan dengan perkembangan pernik unik, Eka

merasakan adanya perubahan mindset, terutama

cara pengambilan keputusan dan keberanian.

Pernik unik bukan hanya fondasi buat SOHO (Small

Office Home Office) saya, tetapi juga fondasi diri

untuk terjun seratus persen sebagai pengusaha.

Saya ingin Iebih fokus membesarkan bisnis ini agar

lebih banyak tenaga kerja yang bisa terserap,

harap wanita yang punya cita-cita tinggi dan selalu

mau belajar ini.

Demand yang semakin hari semakin besar sudah

 

barang tentu membahagiakan buatnya, namun

di sisi lain dia juga menghadapi masalah

ketersediaan stok. Permasalahan yang muncul

tersebut justru menantangnya untuk lebih inovatif

dan kreatif. Banyak ‘aha’ yang didapat justru ketika

dia mendapatkan masalah.

Akhirnya, karena membludaknya permintaan,

dia memutuskan menyuntikkan sejumlah dana

tambahan untuk membeli stok yang lebih banyak.

Jangan pernah leave opportunity dan sampai lost

opportunity lagi. Belajar dari kesalahan lalu, saya

 

sering kali meminta customer untuk menunggu

sampai batas waktu tertentu karena kosongnya

 

stok. Kini jangan sampai hal itu terjadi lagi, papar

wanita yang baru berusia 30 tahun ini.

Salah satu poin yang mendongkrak penjualan

pernik unik adalah semakin menjamurnya reseller

produknya. Untuk item produk yang masuk kategori

best seller dia lebih senang untuk ambil margin tipis

dengan harapan reseller tetap mampu menjual

dalam range harga kompetitif. Harapan lainnya agar

dia mendapatkan faktor kali pada jumlah pembelian

yang terulang kembali.

Dengan melempar harga yang kompetitif ke

pasar, pernik unik mengalami suatu fenomena lain.

Di mana pembelian yang selama ini kebanyakan

didominasi reseller ritel dan end user, kini pelan tapi

pasti, berbagi tempat dengan para reseller

wholesale atau grosir.

Dari sisi pengiriman, dulu di masa awal saya

melakukan pengiriman dua kali sebulan, berlanjut

menjadi sekali dalam seminggu, lalu dua kali

seminggu, dan kini hampir setiap hari selalu ada

pengiriman. Demikian dengan jumlah pembelian

wholesale juga tak kalah banyak dengan pembelian

ritel yang selama ini mensupport bisnisnya.

Berdasarkan pengalaman Eka, ada beberapa

tips praktis untuk sukses berbisnis online.

1. Foto produk yang menarik. Jangan pernah

menyepelekan tampilan foto produk.

Penglihatan adalah indra pertama yang disasar.

Jadi buatlah calon customer jatuh cinta pada

pandangan pertama. Pilih warna-warna yang

eye catching, dan gunakan latar belakang

 

yang mendukung performa produk. Eka

mengalami masa di mana tas-tas lama yang

sangat susah laku, penjualannya mengalami

peningkatan setelah difoto ulang;

2. Update koleksi produk secara berkala.

Usahakanlah untuk meng-update katalog

produk dengan item-item baru secara teratur.

Orang lama-lama akan jemu masuk ke toko

online jika yang dipajang hanya itu-itu saja.

Apalagi untuk produk fesyen, tren selalu

berkembang dengan cepat. Jadi, usahakan bisa

terus mengikuti tren. Jangan malas untuk

meng-update toko dengan barang-barang baru

jika tidak ingin dikatakan out of date;

3. Selalu suguhkan produk-produk baru setiap

minggu. Bahkan, kadang produk yang baru

di-posting, terjual satu menit setelahnya.

Mengejutkan, tapi inilah dunia online, setiap

waktu pasti ada orang terjaga.

Kesuksesan Eka dalam mengembangkan pernik

unik tidak terlepas dari passion yang dimilikinya

dalam bidang ini. Dia menjalankan bisnis ini

berdasarkan hobinya yang suka belanja akan

barang yang unik dan indah. Kecintaan Eka pada

fesyen dan craft yang serba unik menjadikannya

sangat fun dan bisa terus bertahan dalam

menjalankan bisnis ini.

Kilas balik ke masa kuliahnya dulu, Eka senantiasa

 

punya keinginan untuk bisa mandiri. Beberapa

kali dia sempat berjualan kartu nama unik yang dia

bikin sendiri. Dia juga pernah berjualan baju ke

 

teman-teman sendiri. Selain itu, Eka juga sempat

bekerja sama dengan teman yang menjual

barang-barang palimanan dan Jogja’s craft di

Indonesian Export Galery. Saat ini pun Eka masih

bekerja sebagai buying agent untuk Australian

importer yang membuatnya selalu bertemu dengan

furniture cantik, dan berbagai craft yang eksotik.

Perjalanan bisnis yang dirintis Eka dan suami

sebagai buying agent (furniture & homewares) kini

telah terdaftar dan telah lolos verifikasi sebagai

member berbayar trust pass (member yang sudah

lolos seleksi Global Authentication & Verification

sebagai member yang bisa dipercaya) di

alibaba.com. Mungkin pengalamannya bekerja

selama lebih dari enam tahun memberikan banyak

sekali pembelajaran dan juga membukakan mata

akan peluang bisnis di bidang ini.

Mimpi Eka untuk mempunyai sebuah showroom

dan warehouse pun kini sudah terwujud. Bangunan

garasi rumahnya dia sulap sebuah home office,

dan sebuah ruang untuk showroom sekaligus

gudang stok yang lega untuk memajang berbagai

produk koleksi pernik unik.

Kebutuhan akan showroom ini dirasakannya

cukup mendesak setelah ada beberapa customer

yang berkunjung ke Bali ingin melihat

showroomnya. Ada juga beberapa travel guide

yang ingin membawa tamunya untuk belanja ke

showroomnya di Bali. Satu alasan lain yang

menguatkan, kebetulan di area perumahannya,

terdapat sebuah hotel yang sangat ramai jika masa

 

liburan tiba.

Melengkapi kesuksesan pernik unik versi online,

Eka akan melakukan soft opening toko offline-nya

dengan nama Bali Etnic di Sunset Point Kuta Bali

pada kuartal terakhir 2007.

Lokasi tokonya sangat strategis, karena berada

di sebuah kompleks pertokoan yang nantinya akan

bersebelahan dengan Starbuck, Lotus (supermarket

bahan makanan impor langganan para ekspatriat di

Bali), Bali Bakery, Le Meridien Spa, dan toko

terkenal lainnya. Selain menjadi sarana berkreasi

dan berekspresi, toko Bali Etnic tersebut merupakan

salah satu perwujudan mimpinya untuk mempunyai

sebuah gift shop.

Keberhasilan Eka men-supply produk pernik

unik untuk hipermarket Carrefour di Bali, juga

membuka peluang lain untuk men-supply berbagai

produk pernik unik untuk Carrefour Prancis pada

2008 dan seluruh jaringan hipermarket Carrefour di

Indonesia.

Meyakini bahwa apa yang sudah dirintisnya

masih jauh dari sempurna, dengan tangan terbuka,

Eka senantiasa senang menerima kritik, saran, dan

masukan yang membangun. Dia akan senantiasa

berbenah dan melangkah menuju hal-hal yang pasti

lebih baik.

 

Dari Buku: Rahasia Jadi Entrepreneur Muda – Kumpulan kisah para pengusaha muda yang sukses berbisnis dari nol, Penulis: Faif Yusuf, Penerbit: DAR! Mizan

No comments: