Maheka Yanti, akrab dipanggil Eka, sebelumnya
tidak pernah menyangka kalau produk bisnis
pernik unik yang dirintisnya mulai Februari 2006, kini
telah menyebar hingga mancanegara. Berkat online
store www.pernik-unikdiary.blogspot.com yang
didirikannya, Eka bahkan telah mengekspor
sebanyak empat container empat puluh feet untuk
produk furniture dan homewares sebagai trial order
dari seorang buyer di Prancis.
Sebetulnya, toko online tersebut didirikan Eka
dengan niat awal sekadar ingin mencari penghasilan
tambahan dan memanfaatkan waktu luang pada
akhir pekan. Berawal dengan modal sebesar Rpl,7
juta, kini pendapatan yang bisa dinikmati dari
bisnisnya sudah jauh melebihi gaji yang diterimanya
dari kantor tempatnya bekerja.
Saat pertama kali mendaftar gratis pada situs
direktori bisnis www.indonetwork.co.id pun, Eka
sebenarnya tidak terlalu serius. Sehingga bisa
dibayangkan betapa dia kelabakan saat ada e-mail
pertama masuk dan minta daftar harga. Padahal
saat itu, dia belum membuat daftar harga sama sekali.
Hatinya begitu gembira saat order pertama
diterima dan uang masuk ke rekeningnya. Walaupun
untungnya memang belum seberapa, transaksi
pertama tersebut memberikan kepuasan batin yang
benar-benar tak ternilai saat itu.
Seiring perjalanan waktu, berkat ketekunan Eka
dalam bisnis ini, pernik unik semakin banyak dilirik
orang. Konsekuensinya dia harus memanfaatkan
waktu malam hari dan akhir pekan untuk selalu
memenuhi pesanan. “Memang harga yang cukup
mahal untuk dibayar, tapi semuanya saya jalankan
dengan fun dan melibatkan keluarga. Pernik unik
serasa terus memberi spirit kepada saya untuk
bertahan. Spirit untuk membantah bahwa saya
tidak punya jiwa dagang. Spirit untuk menunjukkan
potensi dan kreativitas diri, dan spirit untuk mulai
membangun fondasi usaha,” ujar wanita yang fasih
berbahasa Inggris ini.
Banyak pengetahuan dan pengalaman yang Eka
dapatkan saat menjalankan bisnis ini. Kini, dia tidak
harus bolak-balik ke jasa ekspedisi untuk
mengantarkan paket. Dia sudah menemukan sebuah
jasa ekspedisi yang memberikan servis antar jemput
di tempat, dengan harga yang kompetitif, dan
delivery yang selalu on time. Waktu juga yang
kemudian mengantarkannya bertemu dengan satu
per satu pengrajin langsung, yang membuat harga
jualnya tetap kompetitif.
Kesabaran bersama waktu tersebut juga memberi
banyak hikmah positif bagi Eka. Bertemu
dengan seribu satu tipe pelanggan merupakan hal
yang menyenangkan baginya. Banyak orang yang
awalnya adalah pembeli produk pernik unik, kini
menjadi teman baiknya. Bahkan, beberapa di
antaranya sudah seperti adik dan saudara yang
hingga kini pun masih tetap menjadi pelanggan setia.
Tercatat beberapa kali ada customer yang
mengirimkan oleh-oleh khas daerahnya buat Eka
dan keluarga. Mereka juga berbagi cerita, bahkan
kadang curhat pribadi saat ada kesempatan untuk
chatting di Internet.
Pilihan Eka untuk mulai berbisnis secara online
didasarkan atas keyakinan bahwa ke depan orang
sudah akan terbiasa berbelanja via Internet. Toko
online tidak pernah tutup dan bisa menjangkau
pasar ke seluruh dunia. Saat baru berjalan,
pemintaan memang baru satu dua saja. Eka pun
pergi membeli dagangan hanya pada saat ada order
saja. Namun, seiring permintaan yang terus
meningkat, dia selalu belanja stok secara rutin tiap
akhir pekan.
Awalnya, semua pekejaan Eka ditangani sendiri.
Mulai dari hal kreatif, administratif, pembelian,
hingga urusan packing. Sementara suaminya
membantu untuk urusan keuangan dan akunting.
“Syukurlah sekarang saya sudah punya karyawan
yang membantu mengambil alih sebagian pekerjaan
yang biasa saya lakukan,” ujar wanita yang selalu
move forward ini.
Dalam berbisnis online, pertanyaan yang paling
sering ditanyakan seorang calon customer baru,
biasanya berhubungan dengan aspek kepercayaan.
Mereka ingin memastikan bahwa Eka benar-benar
akan mengirim produknya setelah mereka melakukan
transfer pembayaran.
Pertanyaan tersebut memang sangat wajar karena
interaksi yang terjadi memang hanya di dunia
maya. Eka pun berusaha meyakinkan bahwa dia
berbisnis dengan prinsip kepercayaan dan kejujuran.
Dia juga menjelaskan bahwa dirinya sudah berbisnis
online selama lebih dari satu setengah tahun, dan
hal ini bisa dibuktikan dengan melihat informasi
perusahaan di Indonetwork. Profil Eka yang dimuat
di majalah Wirausaha dan Keuangan edisi Mei 2007,
juga menjadi salah satu senjata untuk meyakinkan
calon customer.
Melalui online store-nya, Eka juga mendapatkan
kesempatan untuk melakukan ekspor ke
mancanegara, di antaranya ke beberapa negara
seperti Australia, Finlandia, dan Prancis. ‘Saya
memanfaatkan berbagai media direktori
perdagangan untuk memasarkan produk. Setelah
setahun lebih menjalankan bisnis ini, semakin
terjawab bahwa bisnis online adalah bisnis yang
sangat menjanjikan,” tegas istri Stenly ini.
Sejalan dengan perkembangan pernik unik, Eka
merasakan adanya perubahan mindset, terutama
cara pengambilan keputusan dan keberanian.
Pernik unik bukan hanya fondasi buat SOHO (Small
Office Home Office) saya, tetapi juga fondasi diri
untuk terjun seratus persen sebagai pengusaha.
Saya ingin Iebih fokus membesarkan bisnis ini agar
lebih banyak tenaga kerja yang bisa terserap,
harap wanita yang punya cita-cita tinggi dan selalu
mau belajar ini.
Demand yang semakin hari semakin besar sudah
barang tentu membahagiakan buatnya, namun
di sisi lain dia juga menghadapi masalah
ketersediaan stok. Permasalahan yang muncul
tersebut justru menantangnya untuk lebih inovatif
dan kreatif. Banyak ‘aha’ yang didapat justru ketika
dia mendapatkan masalah.
Akhirnya, karena membludaknya permintaan,
dia memutuskan menyuntikkan sejumlah dana
tambahan untuk membeli stok yang lebih banyak.
Jangan pernah leave opportunity dan sampai lost
opportunity lagi. Belajar dari kesalahan lalu, saya
sering kali meminta customer untuk menunggu
sampai batas waktu tertentu karena kosongnya
stok. Kini jangan sampai hal itu terjadi lagi, papar
wanita yang baru berusia 30 tahun ini.
Salah satu poin yang mendongkrak penjualan
pernik unik adalah semakin menjamurnya reseller
produknya. Untuk item produk yang masuk kategori
best seller dia lebih senang untuk ambil margin tipis
dengan harapan reseller tetap mampu menjual
dalam range harga kompetitif. Harapan lainnya agar
dia mendapatkan faktor kali pada jumlah pembelian
yang terulang kembali.
Dengan melempar harga yang kompetitif ke
pasar, pernik unik mengalami suatu fenomena lain.
Di mana pembelian yang selama ini kebanyakan
didominasi reseller ritel dan end user, kini pelan tapi
pasti, berbagi tempat dengan para reseller
wholesale atau grosir.
Dari sisi pengiriman, dulu di masa awal saya
melakukan pengiriman dua kali sebulan, berlanjut
menjadi sekali dalam seminggu, lalu dua kali
seminggu, dan kini hampir setiap hari selalu ada
pengiriman. Demikian dengan jumlah pembelian
wholesale juga tak kalah banyak dengan pembelian
ritel yang selama ini mensupport bisnisnya.
Berdasarkan pengalaman Eka, ada beberapa
tips praktis untuk sukses berbisnis online.
1. Foto produk yang menarik. Jangan pernah
menyepelekan tampilan foto produk.
Penglihatan adalah indra pertama yang disasar.
Jadi buatlah calon customer jatuh cinta pada
pandangan pertama. Pilih warna-warna yang
eye catching, dan gunakan latar belakang
yang mendukung performa produk. Eka
mengalami masa di mana tas-tas lama yang
sangat susah laku, penjualannya mengalami
peningkatan setelah difoto ulang;
2. Update koleksi produk secara berkala.
Usahakanlah untuk meng-update katalog
produk dengan item-item baru secara teratur.
Orang lama-lama akan jemu masuk ke toko
online jika yang dipajang hanya itu-itu saja.
Apalagi untuk produk fesyen, tren selalu
berkembang dengan cepat. Jadi, usahakan bisa
terus mengikuti tren. Jangan malas untuk
meng-update toko dengan barang-barang baru
jika tidak ingin dikatakan out of date;
3. Selalu suguhkan produk-produk baru setiap
minggu. Bahkan, kadang produk yang baru
di-posting, terjual satu menit setelahnya.
Mengejutkan, tapi inilah dunia online, setiap
waktu pasti ada orang terjaga.
Kesuksesan Eka dalam mengembangkan pernik
unik tidak terlepas dari passion yang dimilikinya
dalam bidang ini. Dia menjalankan bisnis ini
berdasarkan hobinya yang suka belanja akan
barang yang unik dan indah. Kecintaan Eka pada
fesyen dan craft yang serba unik menjadikannya
sangat fun dan bisa terus bertahan dalam
menjalankan bisnis ini.
Kilas balik ke masa kuliahnya dulu, Eka senantiasa
punya keinginan untuk bisa mandiri. Beberapa
kali dia sempat berjualan kartu nama unik yang dia
bikin sendiri. Dia juga pernah berjualan baju ke
teman-teman sendiri. Selain itu, Eka juga sempat
bekerja sama dengan teman yang menjual
barang-barang palimanan dan Jogja’s craft di
Indonesian Export Galery. Saat ini pun Eka masih
bekerja sebagai buying agent untuk Australian
importer yang membuatnya selalu bertemu dengan
furniture cantik, dan berbagai craft yang eksotik.
Perjalanan bisnis yang dirintis Eka dan suami
sebagai buying agent (furniture & homewares) kini
telah terdaftar dan telah lolos verifikasi sebagai
member berbayar trust pass (member yang sudah
lolos seleksi Global Authentication & Verification
sebagai member yang bisa dipercaya) di
alibaba.com. Mungkin pengalamannya bekerja
selama lebih dari enam tahun memberikan banyak
sekali pembelajaran dan juga membukakan mata
akan peluang bisnis di bidang ini.
Mimpi Eka untuk mempunyai sebuah showroom
dan warehouse pun kini sudah terwujud. Bangunan
garasi rumahnya dia sulap sebuah home office,
dan sebuah ruang untuk showroom sekaligus
gudang stok yang lega untuk memajang berbagai
produk koleksi pernik unik.
Kebutuhan akan showroom ini dirasakannya
cukup mendesak setelah ada beberapa customer
yang berkunjung ke Bali ingin melihat
showroomnya. Ada juga beberapa travel guide
yang ingin membawa tamunya untuk belanja ke
showroomnya di Bali. Satu alasan lain yang
menguatkan, kebetulan di area perumahannya,
terdapat sebuah hotel yang sangat ramai jika masa
liburan tiba.
Melengkapi kesuksesan pernik unik versi online,
Eka akan melakukan soft opening toko offline-nya
dengan nama Bali Etnic di Sunset Point Kuta Bali
pada kuartal terakhir 2007.
Lokasi tokonya sangat strategis, karena berada
di sebuah kompleks pertokoan yang nantinya akan
bersebelahan dengan Starbuck, Lotus (supermarket
bahan makanan impor langganan para ekspatriat di
Bali), Bali Bakery, Le Meridien Spa, dan toko
terkenal lainnya. Selain menjadi sarana berkreasi
dan berekspresi, toko Bali Etnic tersebut merupakan
salah satu perwujudan mimpinya untuk mempunyai
sebuah gift shop.
Keberhasilan Eka men-supply produk pernik
unik untuk hipermarket Carrefour di Bali, juga
membuka peluang lain untuk men-supply berbagai
produk pernik unik untuk Carrefour Prancis pada
2008 dan seluruh jaringan hipermarket Carrefour di
Indonesia.
Meyakini bahwa apa yang sudah dirintisnya
masih jauh dari sempurna, dengan tangan terbuka,
Eka senantiasa senang menerima kritik, saran, dan
masukan yang membangun. Dia akan senantiasa
berbenah dan melangkah menuju hal-hal yang pasti
lebih baik.
Dari Buku: Rahasia Jadi Entrepreneur Muda – Kumpulan kisah para pengusaha muda yang sukses berbisnis dari nol, Penulis: Faif Yusuf, Penerbit: DAR! Mizan
No comments:
Post a Comment