Jakarta - Saat ini perkembangan
teknologi sangat pesat seperti
hadirnya komputer tablet,
smartphone dan lainnya. Hal ini
tidak meruntuhkan niat pria ini
untuk menjalankan bisnis produksi
buku catatan konvensional dengan
desain yang unik.
Adalah Donni Arifianto berani
meninggalkan karir lamanya
sebagai pelukis dan fotografer
untuk terjun ke usaha yang telah
ditekuninya selama kurang lebih 1
tahun.
Ide untuk membuat buku yang
diberi nama 'Nuwahardo' ini
terbesit saat ia menghadiri sebuah
acara seminar yang diisi oleh
Ridwan Kamil, seorang arsitek
tersohor di Indonesia, yang pada
saat itu menenteng buku catatan
kecil di tangannya.
"Sekarang orang hampir semua
punya smartphone, iPad. Apapun
sudah ada disana. Padahal
realitanya masih perlu media
konvensional. Waktu itu saya lihat
Ridwan Kamil bawa-bawa buku
catatan. Itu semakin membuat
saya yakin kalau ini (buku catatan)
masih dibutuhkan," ungkapnya
saat kepada detikFinance, Senin
(10/9/12).
Dengan modal awal keberanian,
nekat dan uang Rp 300 ribu, saat
ini ia bisa mendapatkan omzet
senilai Rp 9 juta/bulan. Jumlah ini
memang tidak terlalu besar,
namun juga tidak terlalu kecil
untuk usaha pendatang baru.
Sampai saat ini, sudah banyak
kalangan yang memesan bukunya
pada pria yang akrab dipanggil Ido
ini. Mulai dari orang biasa hingga
publik figur, perseorangan,
maupun perusahaan.
"Alhamdulillah sudah banyak yang
mesan. Mulai dari perusahaan
Antam (Aneka Tambang) kemarin
pesan 100 terus repeat 25 buah
lagi. Publik figur juga ada yang
pesan, Kevin Aprilio, penulis
seperti Dewi "Dee" Lestari, Iwan
Setiawan, band Indonesia White
Shoes and The Couples Company,
banyak lagi," paparnya.
Keunikan dari buku catatan yang
dijual Ido ini adalah semua proses
pembuatannya menggunakan
tangan sendiri atau handmade,
termasuk penjilidan dan
pengeleman, pengguntingan,
kecuali untuk proses grafir dan
laser. Bahan utama yang
digunakan adalah kertas, dan kulit
sebagai sampul.
Pemesan pun diizinkan untuk
membuat desain dan model
sendiri. Untuk desain, pria lulusan
Seni Rupa Universitas Pendidikan
Indonesia ini mengandalkan
keahlian terdahulunya sebagai
pelukis.
"Keistimewaaan dari buku ini, si
pemesan bisa pesan by request,
model sendiri tanpa minimum
order. Desainnya menarik tapi
elegan," katanya.
Harga yang dipatok Ido untuk
'Nuwahardo' ini mulai dari Rp 150
hingga 175 ribu per buah,
tergantung adari ukuran buku
yang dipesan. Ia membidik
kalangan menengah ke atas sebagai
target utama pasarnya.
"Target pasarnya middle to high,
mahasiswa dan pekerja. Dari usia
20 tahun ke atas lah," katanya.
Tak hanya dipasarkan di Indonesia,
rencananya pada bulan Oktober
nanti, produk ini akan juga
dipasarkan di negara-negara Asia.
Ia menyebut Manila dan Singapura
adalah negara yang akan
kedatangan produknya.
"Sudah ada pihak yang mau ikut
memasarkan juga. Insya Allah
nanti bakal dipasarin di negara
lain, Singapura dan Manila
Oktober nanti," katanya.
Bagi anda yang tertarik untuk
berbisnis dengan pria ini untuk
memesan atau bahkan menjadi
reseller atau sekedar bertanya-
tanya apa yang menginsiprasinya,
anda bisa datang ke workshop
Nuwahardo di Kompleks Taman
Kopo Indah Blok E No 5, Bandung
Jawa Barat.( Zulfi Suhendra)
sumber: http://m.detik.com/finance/read/2012/09/10/112524/2013249/480/
No comments:
Post a Comment