Sunday, September 23, 2012

Awalnya Iseng-iseng, Anto Kini Sukses Lewat Lampion dari Benang Jahit

detikcom - Banyumas, Perajin
lampion asal Banyumas, Jawa
Tengah, Marta Afrianto tak pernah
berpikir menjadi seorang
pengusaha. Berawal dari iseng-
iseng karena istri sakit, kini ia
menjadi produsen lampion dan
memiliki 5 karyawan.

Sosok pria berusia 25 tahun ini,
kini kerepotan memenuhi pesanan
lampion dan lampu tidur beraneka
macam bentuk karakter kartun
yang terbuat dari benang jahit.
Pesanan pun mengalir dari
berbagai kota di Indonesia.

"Awalnya iseng-iseng, karena istri
sakit, kalau malam mau ngapain
terus saya iseng-iseng buat.
Kebetulan lihat kakak juga buat
kerajinan ini cuma dia buat hanya
1 macem. Kita coba berinovasi
dengan membuat bentuk karakter
kartun yang digemari anak-anak
yang sedang tren seperti angry
birds, hello kitty, mickey mouse,
donald bebek serta lampu
gantung," kata Marta kepada
wartawan di rumahnya, di Desa
Pasir Lor, Kecamatan Karanglewas,
Banyumas, Senin (9/7/2012).
Selain membuat kerajinan lampion
dan lampu tidur yang disesuaikan
dengan karakter tokoh yang sedang
naik daun. Bisnisnya yang sudah
berjalan selama 1 tahun ini terus
berkembang setelah pemasarannya
merambah ke dunia online.
"Dulu saya buat polos. Tapi karena
kendala pemasaran saya coba
download-download gambar, coba
cari terus hingga mulai ada
inovasi-inovasi untuk dari karakter
tersebut untuk pemasaran.
Ternyata pangsa pasarnya bagus
sampai saya keteteran. Saat ini
saya masih berani ke pesanan-
pesananan saja lewat online. Kita
belum berani nyetok," jelasnya.

Menurut Marta, cara membuat
kerajinan ini lumayan rumit.
Hingga saat ini, karyawannya
belum mampu membuat aneka
macam lampu dengan berbagai
bentuk.
"Baru saya yang bisa
membentuknya, pekerja lain paling
hanya bisa menggunting,
menggulung benang, pasang mata,
telinga. Kita masih kesulitan
mengajari dan mencari orang
untuk membentuk karena harus
telaten," tuturnya .

Cara membuatnya diawali dari
balon biasa yang di pompa
kemudian diberi lem kayu, lalu
balon tersebut digulung
menggunakan benang jahit yang di
double menjadi dua. Setalah itu
dilapisi benang yang digulung-
gulung hingga 3 kali sambil diberi
lem kayu hingga 4 lapisan lalu
dijemur. Setelah kering pada
bagian tertentu dipotong dan
balonnya di keluarkan sehingga
terbentuk lah sebuah bulatan. Lalu
tahapan selanjutnya merangkai
kabel dan lampu.
"Kalau sudah kering dan terbetuk
baru kita bentuk-bentuk seperti
menambahkan mata, telinga. Dan
ketika semuanya sudah selesai
baru kita berikan lampu
didalamnya," ungkapnya.

Buah tangannya kini sudah
tersebar ke berbagai wilayah di
Indonesia, antaralain ke Jember,
Kalimantan, Jakarta, Bandung, Bali
termasuk di Banyumas. Harga yang
dipatok per lampu pun hanya Rp
50.000 hingga Rp 120.000
tergantung bentuk dan ukuran.
"Pesan terbanyak itu ke Jember,
dua minggu sekali 50 buah lampu
tidur berbagai macam ukuran dan
model," tambahnya.
Ia mengaku kerepotan memenuhi
pesanan produknya yang terus
diminati banyak konsumen. Saat
ini hanya ada 5 pekerja yang
membantunya membuat kerajinan
tersebut.

"Ada 5 pekerja, tapi kita tetap
kerepotan untuk pesanan. Karena
pekerjanya kurang, kadang malah
kita suruh yang kerja membawa
pulang biar bisa dia dikerjakan
dirumah juga," tutupnya.

Alin Light Craft
Perum Pasir Indah Blok G.4
Desa Pasir Lor, Kecamatan
Karanglewas, Banyumas, Jawa
Tengah.( Arbi Anugrah)

sumber: http://m.detik.com/read/2012/07/09/164456/1961307/480/pengusaha-ini-sukses-menyulap-benang-jahit-jadi-lampion-cantik

No comments: