Friday, September 21, 2012

Sanin, Tukang Becak Tak Lulus SD Ini Jadi Juragan Garam Beromzet Ratusan Juta

detikcom - Jakarta, Untuk
menjadi pengusaha sukses tidak
mengenal latar belakang seseorang.

Kerja keras, kejelian dan bertahan
dari jatuh bangun menjadi kunci
siapapun yang ingin menjadi
pengusaha sukses.
Lika-liku ini juga dialami oleh
Sanin, pria paruh baya yang
sebelumnya berprofesi sebagai
tukang becak ini sukses menjadi
pengusaha garam yang beromzet
Rp 400 juta per tahun.

Pengusaha asal Cirebon ini
mengatakan saat menjadi tukang
becak, ia melihat peluang usaha di
daerahnya yang masih terbuka luas
dan relatif mudah dijalankan
karena daerahnya merupakan
sentral penghasil garam. Sanin
memberanikan diri untuk belajar
membuat garam pada sebuah
pabrik, akhirnya ia memulai untuk
membuat garam sendiri.

"Dulunya saya tukang becak, kira-
kira dua tahun di prapatan jalan
Cirebon ada pabrik garam.

Setelah
itu kita menimba ilmu di situ,
kemudian kita kerja kurang lebih
selama dua bulan. setelah itu kita
bikin di belakang rumah. Saya dan
istri coba-coba melakukan itu,
akhirnya dijual ke pasar lalu laku,"
ungkap Sanin beberapa waktu lalu
di Jakarta kepada detikFinance.
Melalui ketekunannya, pelanggan
garam olahan buatan Sanin pun
bertambah banyak. Sehingga ia pun
membangun pabrik garam sendiri
dan mempekerjakan tetangganya
sebagai karyawan.
"Lambat laun ternyata keuntungan
kita tambah besar dan banyak
peminatnya. Akhirnya kita
menambah karyawan dari
tetangga-tetangga kita lalu kita bisa
membeli tanah untuk tempat
produksi yang lebih luas lagi dan
sekarang ada pabrik, yakni pabrik
garam," tambahnya.

Sanin mengaku, dalam setahun ia
bisa menghasilkan garam minimal
mencapai 2.000 ton. Sanin
mengaku kewalahan memenuhi
permintaan garam olahan yang
datang dari Cirebon dan luar kota.
"Pasaran kita di daerah Cirebon,
Kuningan, dan Jawa Tengah. Justru
kita nyari orang kerjanya agak
susah. Kalau barang jualnya habis-
habis terus, tak pernah berkurang.

Karena pemasaran banyak sekali
setelah beredar," sambungnya.
Usahanya yang ditekuni Sanin sejak
30 tahun silam bukannya tanpa
tantangan. Ketika usahanya
tumbuh dan membutuhkan
tambahan modal, ia pernah ditolak
saat mengajukan pinjaman ke
sebuah bank karena dianggap
usahanya tidak menjanjikan.
Berkat kegigihannya, akhirnya
Sanin pun bisa memperoleh
pinjaman.
"Kita pernah mengajukan utang
pinjaman ke bank, tapi waktu itu
ditolak. Katanya setelah ditolak,
bangunnya masih bilik. Setelah itu
akhirnya kita ke bank lain. setelah
diproses dan melihat prospek
perkembangan usaha kita, akhirnya
kita dapat dana dan akhirnya usaha
kita berkembang sampai sekarang.

Sekarang punya tanah, punya
kantor, punya pabrik," sebutnya
Pria yang tidak tamat pendidikan
sekolah dasar (SD) ini menjelaskan
hasil usahanya bisa membuat ia
naik haji beberapa kali dan
menyekolahkan anaknya hingga ke
jenjang sarjana. Usaha yang
ditekuni Sanin saat ini, juga telah
merambah ke pabrik pembuatan
pupuk.
"Anak saya pun kini sarjana semua.
Sementara saya pendidikan kelas 4
SR (setara SD) dulu. Makanya kita
punya anak tidak mau mengalami
masa muda seperti kita, makanya
kita sekolahkan semua itu. Kita haji
pun sudah dua kali, malah akan
datang tahun depan mau umroh
dulu," tutup Sanin.( Feby Dwi Sutianto)

Sumber: http://m.detik.com/read/2012/07/17/101020/1967020/480/tukang-becak-tak-lulus-sd-ini-jadi-juragan-garam-beromzet-ratusan-juta

No comments: