Friday, July 6, 2012

Tri Wahyudi, Pemilik Khalulistiwa Tour & Travel: Kepak Sayap WisataEdukasi

Usaha mempromosikan keindahan panorama negeri sendiri sedang gencar-gencarnya dilakukan orang. Tri Wahyudi memilih cara yang unik, yaitu memperkenalkan Indonesia ke warganya melalui wisata pendidikan.





SETELAH MENAMATKAN KULIAH, setiap sarjana tentu ingin bekerja, apakah sebagai pegawai pemerintah, swasta, maupun berwirausaha. Langkah terakhirlah yang diambil oleh Tri Wahyudi, lulusan Fakultas Teknik Perendanaan Wilayah Universitas Diponegoro, Semarang. Bersama teman-temannya, ia mendirikan sebuah biro perjalanan karena punya hobi jalan-jalan dan berkemah.

Dengan modal sekitar Rp20 juta—hasil meminjam ke sana-sini—Tri menyewa sebuah ruko di daerah Tembalang, Semarang. Sulitnya menemukan customer sampai salah perhitungan biaya telah dilaluinya. Semua pengalaman ini menempa Tri dan timnya sampai akhirnya ia menemukan sebuah formula: wisata edukasi. Cara yang dipilihnya adalah mengemas perjalanan wisata dengan unsur-unsur pendidikan, baik dengan outbound, mengunjungi UKM (Usaha Kecil Menengah), dan banyak kegiatan edukatif lainnya. Setelah tiga tahun berlalu, bukan hanya modal awal kembali, omzet tahunannya mencapai Rp1 miliar dan pegawai tetap pun sudah berjumlah 18 orang. Benar-benar sebuah pencapaian yang serius.



MODAL BUKAN HANYA UANG

Boleh dibilang keseriusan Tri adalah modal terpenting. Anak muda kelahiran Langsa, 1989 itu memang tidak mau menekuni sesuatu secara setengah-setengah. Ketika akan mendirikan biro tur beberapa tahun lalu, ia melakukan penelitian mendalam ke Bali untuk mempelajari destinasi wisata yang selalu ramai dan menjadi benchmark para agen perjalanan. Survei itu dilakukannya agar ia bisa mencari link terbaru dan mempelajari seluk-beluk di sana.

Pengalaman berkunjung ke Bali memberi Tri inspirasi dan wawasan yang lebih luas akan keindahan alam Indonesia serta ragam budayanya yang  mengagumkan. la pun semakin yakin dengan prospek bisnisnya. "Dengan menggunakan brand Khalulistiwa Tour & Travel, saga langsung terjun melakukan proses marketing dan menguatkan branding perusahaan," ujarnya mantap.



Sadar bahwa produknya harus berbeda, Tri memasuki pariwisata berbasis edukasi yang melayani pelajar hingga profesional.

Layaknya sebuah usaha yang masih bayi, perjalanan awal tidak berlangsung mulus. Kerikil, bahkan juga dinding, sewaktu-waktu dapat menghadang. beberapa kali presentasi ke calon customer ternyata tidak menghasilkan apa-apa. Setelah perjuangan tak kenal putus asa selama tiga bulan, barulah Tri dan timnya mendapatkan klien perdana: mahasiswa Fakultas Kesehalan Masyarakat Universitas Diponegoro mau menggunakan jasa biro turnya untuk melakukan kunjungan ke Bali.

Pelayanan terbaik segera diberikan namun apa daya, terjadi kesalahan perhitungan. "Seharusnya untung Rp3 juta, yang ada kami malah rugi Rp5 juta. Meski berat hali, di balik musibah itu tersimpan pelajaran penting," kata Tri mengenang. "Kami harus lebih detail dalam perhitungan dan persiapan di lapangan. Dan, yang terpenting, teman-teman FKM senang dengan pelayanan yang diberikan."

Bersama tiga rekannya, Tri terus berjuang dan belajar memperbaiki setiap hal yang berkaitan dengan bisnisnya. Pada akhir tahun pertama, usaha itu membuahkan omzet Rp250 juta, dengan profit Rp10 juta. Tidak besar, tapi tetaplah merupakan awal yang baik.



BIODATA

TRI WAHYUDI

Langsa, 7 Juli 1989

Alamat: JL Tunjung Sari 1, No. 22C, Tembalang

Pendidikan

S1 Teknik Perendanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Semarang

Nama Usaha

Khalulistiwa Tour & Travel

Perusahaan jasa tour & travel, car rental, online ticketing, event organizer

Website: www.khatulistiwatravel.com

Alamat: Komplek Ruko Pusposari Blok A/7, Perumda Tembalang, Semarang

Penghargaan

2009 Pemenang II Wirausaha Muda Mandiri Kategori Mahasiswa Diploma & Sarjana Usaha Industri & jasa

2009 Wirausaha Jawa Tengah



UNGGUL DENGAN KEUNIKAN

Menyadari bahwa produknya harus berbeda dari usaha lain, pada 2009 Tri melakukan inovasi dengan mengembangkan produk jasa penawaran. la memasuki pariwisata berbasis edukasi yang dapat melayani berbagai kebutuhan seluruh kalangan masyarakat, mulai dari pelajar hingga profesional.

"Setelah mengadakan berbagai rapat dan upaya pembuatan program-program terbaru, kami sepakat bahwa program tur edukasilah yang akan rnenjadi core utama jasa dari Khalulistiwa Tour & Travel," ungkap Tri. Program-program itu di antaranya adalah outbound travelling, yang menggabungkan konsep outbound dengan wisata. Juga ada program Achievement Motivation Travelling yang dikembangkan untuk kebutuhan perusahaan atau lembaga dalam mengembangkan sUmber daya manusia dengan konsep learn and fun. Program lainnya adalah Student Road To Campus atau Entrepreneur Travelling untuk dunia pendidikan. Kadang, ia juga mengadakan kegiatan yang terkesan 'nyeleneh', misalnya mengadakan lomba memungut sampah di pantai Kuta, Bali.

"Program-program ini unik dan karenanya merupakan keunggulan tersendiri. Tanggapan pasar sangat positif," cerita Tri yang dulu pernah bercita-cita menjadi walikota Langsa ini. Beberapa bulan setelah program itu diluncurkan, permintaan pun mulai masuk. Selain aktif di Facebook dan Twitter, produk dan profil perusahaannya dapat dengan mudah diakses lewat situsnya.

"Kami juga merandang konsep agar kampus dan sekolah yang pasarnya terus berganti bisa secara konsisten menggunakan jasa kami, yaitu dengan membuat program pelatihan gratis kepada mereka," imbuh Tri.

Berkat langkah-langkah serius ini, Tri meraih penghargaan Wirausaha Muda Mandiri tahun 2009. Kemenangan itu yang kemudian disusul dengan berbagai seminar, pameran, dan pelatihan yang diberikan oleh Bank Mandiri. diimplementasikan dengan baik dan serius. Hasilnya sungguh luar biasa. Pada akhir 2010, pertumbuhan usahanya begitu cepat sehingga menembus angka Rpl miliar dan menelurkan beberapa cabang di daerah lain, misalnya di Gunung PaTI (Semarang), Ungaran, Solo, Boyolali, Pekalongan, dan Yogyakarta.



Kadang, ia juga mengadaKan kegiatan yang terKesan Nyeleneh, misalnya mengadakan lomba memungut sampah di Pantai Kuta, Bali.



MENGEMBANGKAN NILAI

Bukan hanya sukses dalam usaha, kapasitas pribadi Tri sebagai mahasiswa pun meningkat. Prestasinya tetap berkibar. Pada 2009, ia tercatat mewakili Undip dalam kegiatan pelatihan manajemen mahasiswa di University Malaya, Malaysia. la juga memenangkan lomba debar undang-undang BHP (Badan Hukum Pendidikan) se-Universitas Diponegoro, peserta terbaik Sekolah Kader Bangsa Universitas Diponegoro, dan LKMM Madya Undip tahun 2009. Setahun kemudian, ia juga tercatat sebagai Mawapres 3 Fakultas Teknik Undip.

"Mimpi saya terkait bisnis pun sertambah besar," kata Tri. "Saya mendanangkan target untuk membuka cabang perusahaan di berbagai pusat-pusat aktivitas manusia di seluruh dunia, seperti Singapura, Tokyo, Paris, London, Mekkah. Sebuah mimpi yang ingin saya dan teman-teman wujudkan pada tahun 2020, sesuai dengan visi perusahaan 'Menjadi biro pariwisata kelas dunia berbasis edukasi yang unggul dan terpercaya pada tahun 2020'," urainya bersemangat.

Di mata Tri, target memang perlu ditetapkan. Maka ia pun bermimpi perusahaannya kelak memiliki penyedia jasa transportasi udara dengan brand "Khalulistiwa Airlines". Seperti halnya sukses Rusdi Kirana membawa Lion Air seperti sekarang diawali dengan karier sebagai awak agen perjalanan. "Mimpi ini selalu saya sampaikan kepada tim secara pribadi untuk pengembangan perusahaan. Saya ingin perusahaan ini bisa berekspansi di bidang penerbangan sebesar Virgin” ujarnya mantap.



Tahan mental menghadapi 'uang panas' saat negosiasi tender.



la juga berniat memberikan beasiswa kepada mahasiswa Undip sebagai almamaternya, serta membangun sebuah kawasan yang mirip dengan Rumah Perubahan milik Prof. Rhenald Kasali yang banyak memberikan inspirasi pada masyarakat sekitar. "Saya ingin mempersembahkan konsep kewirausahaan seperti 'Rumah Perubahan' di kampung halaman saya, di Nanggroe Aceh Darussalam. Saya punya mimpi yang sederhana untuk masalah ini, yakni menaikkelaskan anak-anak yatim dan peminta-minta di kampung halaman saya, dari yang tidak berdaya menjadi seorang entrepreneur."

Salah satu misi pribadi Tri adalah mengembangkan nilai-nilai tambah di perusahaannya. Berbagai pelatihan yang diikutinya memberikan motivasi untuk terus meningkatkan diri dalam berinovasi supaya perusahaannya dapat menjadi lebih baik dan terus berkembang menjadi perusahaan yang dikenal publik.

Salah satu inovasi yang dikembangkannya setelah mengikuti pelatihan di Rumah Perubahan adalah menambahkan 'Travel Nurse', yaitu tenaga medis dalam perjalanan untuk menjamin layanan kesehalan bagi pemakai jasa Khalulistiwa Tour & Travel. "Konsep ini jelas memberikan added value yang baik karena pelanggan menjadi lebih yakin pada perusahaan kami," katanya. Hal ini semakin memotivasi Tri untuk terus mengasah kreativitasnya dalam upaya penambahan fasilitas, pelayanan, dan penguatan brand. Tri mengatakan, ia kini paham bahwa bersaing di tengah pasar yang kompetitif tidak harus menurunkan harga. "Tapi justru dengan penambahan nilai, misalnya dengan pelayanan dan inovasi."

Tri juga belajar untuk tahan mental menghadapi `uang panas' saat bernegosiasi untuk memperoleh tender. la menanamkan pada dirinya bahwa bisnis yang besar selalu dihasilkan dari penerjemahan nilai perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten. "Untuk itu saya juga senantiasa menekankan pada tim saya bahwa pelayanan kepada customer merupakan ibadah, sehingga harus diberikan semaksimal mungkin. Value lain yang menjadi tonggak perusahaan adalah kejujuran. Setiap orang selayaknya jujur terhadap segala hal dalam perusahaan, termasuk bagaimana mengelola keuangan dan menjalani proses tender, jangan sampai ada uang haram yang masuk ke kas perusahaan," urainya tegas.

Namun pada akhirnya, Tri mengemukakan bahwa semua rendananya ini tetap bergantung pada ketentuan Yang Maha Kuasa. "Rendana hidup ini saya serahkan kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur sebagai salah satu makhluk yang diberikan kesempatan merasakan manisnya menjadi entrepreneur dengan berbagai lika-liku perubahan kehidupan yang dinamis," tegasnya.



Bersaing di tengah pasar yang kompetitif tidak harus menurunkan harga. "Tapi Justru dengan penambahan nilai, misalnya dengan pelayanan dan inovasi."



TESTIMONI

Q: Cara pemasaran Anda apakah memanfaatkan situs jejaring sosial atau masih menggunakan cara-cara lama misalnya door to door atau words of mouth?

A: Metode berbasis jejaring sosial sangat membantu, website juga terus digunakan, tapi kami tidak melupakan metode words of mouth, karena cars ini juga banyak mendatangkan market yang loyal pada perusahaan.

Q: Bagaimana membina hubungan dengan pelanggan, khususnya menghadapi selera mereka yang berbeda-beda?

A: Pelayanan kami berbeda-beda tergantung segmentasi: pelajar, mahasiswa, Mum, kantoran, perusahaan. Setiap segmen memiliki karakter dan paket pelayanan berbeda, sesuai dengan kemampuan keuangan masing–masing.

Q: Bagaimana Anda menentukan lokasi dan sistem kemitraan?

A: Saya menempatkan perusahaan saya di dekat kawasan kampus karena pusat Ativitas pendidikan memiliki banyak kebutuhan di bidang transportasi. Sekarang saya memiliki 4 outlet di 3 kota, beberapa outlet tersebut bekerja sama dengan investor lokal. Mitra kami biasanya sertanggung jawab menyiapkan tempat dan seluruh fasilitas kantor sementara manajemennya diatur oleh Khalulistiwa Tour & travel.



“Di awal usaha ada banyak tender bagi Khalulistiwa Tour & Travel, namun sebagian besar mengalami kekalahan, sehingga saya harus bekerja keras menutupi operasional perusahaan, terutama biaya sewa bangunan. Lalu, setelah mendapatkan tender tur pertama, saya kembali harus bersabar dengan kesuksesan yang tertunda, karena setelah perhitungan ternyata perusahaan dinyatakan rupi Rp 4 juta, tidak untung sama sekali. Hal ini membuat saya memotivasi diri untuk belajar hal-hal yang berkaitan dengan penghitungan tender, sambil mencari hutabgan ke teman-teman yang saya kenal.”





HUKUM WIRAUSAHA #13

Berpacu dengan Teknologi



"Kadang-kadang ketika berinovasi, Anda membuat kesalahan. Hal terbaik adalah mengakui dengan cepat dan melanjutkan dengan membuat inovasi lain.`—Steve Jobs



DI SELURUH BELAHAN dunia, bisnis travel tengah mengalami kemunduran dan kesulitan: marjin yang diperoleh dari perusahaan transportasi (airlines) semakin hari semakin tipis, terjadi kenaikan harga bahan bakar, penurunan harga tiket di seluruh dunia, meningkatnya akses pada teknologi sehingga hampir semua konsumen di seluruh dunia dapat berhubungan langsung atau membeli tiket secara langsung. Dampak lain dari kemudahan mengakses teknologi ini adalah setiap orang dapat dengan muclah mempelajari daerah wisata yang diinginkannya karena informasi yang tersedia di berbagai situs wisata sangat lengkap. Semua hal ini membuat bisnis travel di seluruh dunia mengalami banyak ancaman.

Selain itu, jumlah pengusaha travel saat ini semakin banyak sehingga kompetisi bisnis pun semakin tinggi. Saya tidak tahu apakah usaha yang dijalani Tri Wahyudi ini akan benar-benar mampu sertahan dalam jangka panjang. Tetapi entrepreneurship seseorang bisa berkata lain meski industrinya sudah tidak membaik lagi. Supaya dapat sertahan, beberapa tips berikut ini perlu mendapat perhatian:

  • Bisnis travel tidak dapat hidup dalam skala kecil, melainkan harus menangani skala yang sangat besar. Dengan cara ini seorang pengusaha travel dapat menyediakan paket-paket yang ekonomis, yang relatif murah dari volume besar.

  • Harus memiliki marketing relationship yang kuat dan didukung oleh teknologi Serta sumber daya manusia yang berkualitas karena inti dari usaha travel adalah pelayanan. Pelayanan didapat melalui kualitas hubungan yang akurat, cepat, dan berkelanjutan. Hal ini diperlukan karena yang terpenting dalam bisnis travel bukanlah mendapatkan pelanggan baru, melainkan mendapat bisnis-bisnis baru dari pelanggan lama yang merasa pugs dan ingin melanjutkan kerja sama dengan pihak travel.

  • Memberikan fair price, artinya bersedia memberikan pengembalian bila ternyata harga yang dikenakan lebih mahal daripada harga yang berlaku di pasar. Dengan cara ini travel Anda akan dikenal sertanggung jawab dan berani bersaing.

  • Berikan kemudahan kepada pelanggan dalam segala hal, baik dalam mengakses, mengambil keputusan, menggabung-gabungkan pilihan yang tersedia, dan mengatasi segala masalah yang timbul dalam memenuhi keinginan pelanggannya. Untuk itu Anda perlu memiliki jaringan kerja yang efektif dan efisien sehingga perubahan sekecil dan sedarurat apa pun dapat ditangani dengan baik.

  • Lengkapi usaha dengan jaringan yang luas, sehingga konsumen memili alternatif dan mendapatkan pelayanan berkelanjutan dari variasi-variasi yang terus berkembang. Jaringan ini juga akan membantu Anda memperluas usaha dengan berbagai diversifikasi, sekaligus memperkuat layanan utama bisnis Anda.



Dari Buku: Wirausaha Muda Mandiri Part 2: Kisah Inspiratif Anak-anak Muda Menemukan Masa Depan dari Hal-hal yang Diabaikan Banyak Orang. Oleh: Rhenald Kasali Penerbit: Gramedia.

No comments: