Wednesday, February 29, 2012

Paksi Dewandaru: Menjadi Wirausaha Terinspirasi dari Tukang Bakso

Ada dua hal yang membuat Paksi Dewandaru, pemilik Monsterjelly, Jejamur resto, D’mushroom, PLEKERS (pentol colek enak rasanya), Terang bulan Manchester dan Bebek Ngimul ini terjun sebagai pengusaha. Pertama adalah karena fakta banyaknya pengangguran di Indonesia yang membuatnya berpikir jika menjadi seorang entrepreneur maka bisa memfasilitasi para pengangguran di Indonesia.

Alasan kedua yang sangat sederhana, yaitu dari tukang bakso yang biasa berjualan di kampusnya ITS Surabaya. Saat itu pria kelahiran Pamekasan 25 tahun silam ini menyaksikan sendiri bagaimana si tukang bakso tersebut hanya dengan satu gerobak saudah mampu menghidupi keluarganya. Dari situ kemudian Paksi berangan-angan seandainya ia memiliki 10 gerai bakso, penghasilannya akan sama, atau bahkan lebih banyak daripada teman-temannya yang bekerja menjadi engineer di perusahaan multinasional.

Tak heran, ketika benar-benar telah menjadi wirausaha, Paksi sangat serius dalam mengembangkan bisnisnya. Tidak tanggung-tanggung, untuk menambah pengetahuan serta kemampuan manajemennya, saat ini Paksi tengah menyelesaikan kuliahnya di Jonkoping Intenasional Business School Swedia. ”Saya kuliah sembari mengurusi bisnis saya di kampung,’ ujar suami Diana Rahmawati ini.

Paksi yang mengaku sempat merasa kesulitan ketika pertama kali mengawali semua semua bisnisnya itu meyakini bahwa suatu saat akan menggapai mimpi-mimpinya. Kuncinya menikmati semua proses yang dilalui. ”Dan saya menikmati setiap proses yang saya lalui untuk mencapainya,” kata Paksi lagi.

Ada beberapa trik yang kerap dilakukan ayah satu orang anak ini ketika sedang menghadapi masalah dalam bisnisnya. Pertama, dia bersikap tenang dan mencoba untuk menganalisa permasalahan. ”Bagi saya sulit untuk mengatasi masalah kita panik apalagi stress,’ tuturnya. Kemudian memilah-milah masalah menjadi kecil. Menurutnya, dengan memisahkan masalah menjadi bagian yang lebih kecil, maka permasalahan menjadi lebih mudah dipecahkan. Dan yang terakhir adalah baru mengambil keputusan dan solusi terbaik dari semua kemungkinan yang ada.

Dengan berpedoman pada tiga trik tersebut, Paksi mampu mengawal bisnisnya maju dan sukses hingga ia bisa membiayai kuliah masternya di MM UGM Yogyakarta dan berangkat untuk belajar di Jonkoping International Bussines Scholl Swedia bersama istri dan anaknya. (Fahmi&Rahmat HM)

sumber: http://www.majalahfranchise.com/?link=franchise_tokoh&id=370

No comments: