“Mengelola bisnis itu seperti menaiki anak tangga, step by step, setahap demi setahap dan tidak langsung instant,” kata Nilam Sari.
Kemandirian. Kata itu yang membuat Nilam Sari menyukai dunia bisnis. Terlahir sebagai anak tunggal, Nilam terbiasa hidup dengan hidup mandiri, sehingga tidak merasa canggung untuk melakukan semua pekerjaan sendiri.
Orang tuanya juga mengharuskan dia bisa hidup mandiri. Sehingga sejak remaja, kelahiran Surabaya 25 November 28 tahun silam itu menyimpan mimpi untuk menjadi entreprenenur. Dua tahun lalu, mimpinya itu diwujudkan dengan mendirikan usaha Piramizza. “Dan Alhamdulillah, perlahan tapi pasti, hasil jerih payah saya mulai terlihat. Masyarakat mulai bisa menerima Piramizza sebagai fastfood yang sesuai dengan selera mereka, sebaliknya dari sisi investasi, Piramizza mulai digemari oleh masyarakat sebagai usaha waralaba yang menguntungkan dan menjanjikan,” tuturnya.
Nilam memahami, membangun bisnis tidak seperti sulap bim salabim jadi dan kemudian besar. Menurutnya, membangun usaha harus melangkah setapak demi setapak sebagai sebuah proses pematangan diri dan juga sekaligus pemantapan usaha. Dengan demikian, bisnis bisa lebih kuat dan berkembang lebih baik.
Bisnisnya itu memang relatif baru. Namun, perkembangan Piramizza yang cukup pesat mengantarkan Nilam Sari sebagai pemenang Woman Entreprenenur Franchise Award yang diselenggarakan oleh Majalah Info Franchise dan Asosiasi Franchise Indonesia tahun lalu. “Penghargaan ini merupakan modal awal saya untuk menggandeng Piramizza melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi dengan kualitas usaha yang lebih baik,” katanya.
Nilam mengakui, usaha yang dibangunnya itu masih terbilang baru, namun selama dua tahun mengelola usaha ini, dia telah banyak mengalami banyak hal, diantaranya, kekurangan modal. Menurutnya, Tidak mudah untuk membangun usaha di tengah terpaan badai krisis ekonomi global, tapi semua kendala itu nyatanya dapat juga dia atasi, karena adanya dukungan dari management yang solid.
Dia mengakui, sebagai wanita yang dididik ala budaya timur yang menganut garis patrilineal, banyak hambatan psikologis untuk bisa memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan sebagai entreprenenur. Orang tua, katanya, cenderung membatasi kebebasan anak-anak wanita mereka secara berlebihan.
Namun begitu, dari dalam dirinya, wanita sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa untuk bisa sukses menjadi pengusaha. “Perempuan yang ingin berhasil menjadi entrepreneur, maka dia harus memiliki karakter yang tegas, secara mentalitas harus tahan banting, dan harus ulet, tidak mudah menyerah atau putus asa,” katanya.
Nilam menceritakan, usaha Piramizza ini berawal dari kegemarannya mengkonsumsi pizza. Namun dia mengaku kesulitan menikmati pizza dalam kondisi “mobile”. Lalu saat melihat anaknya makan cone ice cream dengan nikmatnya, maka dari situlah akhirnya timbul ide untuk menggabungkan konsep pizza dengan cone ice cream, sehingga dia mendirikan Piramizza.
Ternyata, katanya, Piramizza bukan hanya digemari oleh anak-anak, remaja bahkan orang dewasa juga menyukai Piramizza sebagai fastfood yang mudah dibawa kemana-mana karena dikemas dengan bentuk yang unik serta rasa yang bervariasi.
Kesabaran, dan ketekunan serta kekuatan hati membuat Nilam Sari menjadi salah satu wanita muda pebisnis yang handal dengan prestasinya mengembangkan merek Piramizza.
(Fahmi)
sumber: http://www.majalahfranchise.com/?link=franchise_tokoh&id=384
No comments:
Post a Comment