Friday, February 17, 2012

Banting Setir Dari Karyawan Menjadi Pengusaha, Hari Sukses Lewat Bisnis Pembuatan Kolam Renang

Berbekal pengetahuan dari tempatnya bekerja dulu, Hari Setiawan memutuskan berhenti kerja dan membangun bisnis pembuatan kolam renang minimalis. Naluri bisnisnya memang tajam. Peminat kolam renang buatannya cukup banyak. Hari pun mampu mendulang omzet lumayan besar.

Siapa sangka, dari awalnya hanya sekadar iseng saja menawarkan proyek pembuatan kolam renang berukuran mini alias minimalis, kini usaha milik Hari Setiawan ini semakin mengembang. Ia tak menyangka peminat kolam renang minimalis buatannya ternyata begitu banyak.

Lantaran ada peluang bisnis besar di pelupuk mata, Hari pun memutuskan keluar dari tempatnya bekerja. Ia lantas mendirikan perusahaan sendiri bernama PT Noah Funtastic Pools pada tahun 1994. Hari pun fokus pada usaha baru, pembuatan kolam renang itu.

Hari mengatakan, awalnya usaha yang ia tekuni sampai sekarang itu, hanya sambilan saja. Saat masih bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan konstruksi di Jakarta, dia sudah mulai mencoba menawarkan berbagai proyek pembuatan kolam renang. Ternyata responsnya bagus.

Lambat laun, Hari melihat prospek bisnis ini cukup bagus, sehingga memilih total mengurusi usahanya tersebut. Hari bilang, permintaan pembuatan kolam renang sampai saat ini tak pernah sepi bahkan cenderung meningkat. Meski menawarkan jasa pembuatan kolam minimalis, proyek pertama yang dikerjakan justru kolam renang berukuran cukup besar. Pria 40 tahun ini mengatakan, pertama kali menerima pesanan membuat kolam renang berukuran 20 meter x 5 meter. "Tapi setelah itu banyak yang memesan pembuatan kolam renang untuk rumah minimalis, dengan ukuran kolam renang 7 meter x 3 meter dan kedalaman 1 meter - 1,5 meter," imbuhnya.

Bahkan pesanan pembuatan kolam renang minimalis terus saja berdatangan. Terlebih, Hari sangat menjaga kualitas kolam renang buatannya. Ia mengaku menerapkan standar internasional dalam pembuatan kolam renang. "Walaupun ukurannya mini, pengerjaannya disetarakan dengan kolam renang hotel, hanya ukurannya saja yang berbeda," ungkapnya

Hari mengakui, omzet usahanya dari jasa pembuatan kolam renang ini lumayan besar. Ia bilang, setiap bulan bisa mengerjakan tiga hingga lima permintaan pembuatan kolam renang dengan ukuran bervariasi. Tarifnya dari Rp 2 juta-Rp 2,5 juta per meter persegi. "Omzet saya Rp 500 juta per bulan dengan margin keuntungan 10%-20%, tergantung ukuran kolam renang yang dibuat," imbuh dia. Pelanggan Hari, selain dari pemilik rumah pribadi, juga hotel, dan apartemen.

Sejak 2007, bersamaan dengan berkembangnya bisnis tempat rekreasi air, Hari pun melebarkan sayap. Ia melayani pula jasa pembuatan waterboom.

Kini dalam setahun, ia bisa mendapatkan dua order membuat waterboom. "Nilai proyek ini lumayan besar bisa mencapai Rp 500 juta-Rp 2,5 miliar," ucapnya.

Bermodal percaya diri yang tinggi, Hari Setiawan banting setir dari semula pekerja kantoran menjadi pebisnis. Meski ekonomi tengah krisis, ia tak cemas. Baginya, krisis mendatangkan peluang.

Tak terpikir sebelumnya dalam benak Hari Setiawan, pemilik PT Noah Funtastic Pools, untuk terjun penuh ke dunia bisnis. Ia merasa tak memiliki bakat kuat untuk menjadi seorang wirausahawan. Maka itu, selepas lulus kuliah, keinginan Hari sederhana saja, bekerja dan meniti karier di perusahaan.

Berbekal sarjana ekonomi dari Universitas Pancasila, Hari pun melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan. "Saya ingin menjadi seorang manajer," kisahnya.

Pada tahun 1992, nasib membawa Hari bekerja pada sebuah perusahaan konstruksi di Jakarta. Meski bukan seorang sarjana teknik, Hari mampu bekerja dengan baik.

Bahkan Hari diminta perusahaan, belajar tentang strategic consulting dalam quality management system ISO untuk konstruksi bangunan. "Dua tahun saya belajar ilmu tersebut dan menyerap secara maksimal," ujarnya. Dari situ, Hari belajar lebih dalam soal materi teknis konstruksi. Lambat laun, dia pun paham dan menguasai detail soal konstruksi sebuah bangunan.

Hingga suatu hari, saat bertandang ke rumah sahabatnya, Hari ditawari proyek kecil-kecilan; memperbaiki sistem sanitasi kolam renang yang rusak.

Tanpa pikir panjang, Hari menyambar tawaran itu. Ternyata, hasilnya tak mengecewakan. Dari sanalah awal Hari berkenalan dengan konstruksi bangunan kolam renang. Naluri bisnisnya pun mendadak muncul. Ia langsung tebersit untuk membuat usaha pembuatan dan perawatan kolam renang. "Modal saya kala itu hanya percaya diri saja," kata Hari.

Pada 1994, Hari nekat mendirikan perusahaan bernama PT Noah Funtastic Pools, yang khusus melayani jasa pembuatan dan perawatan kolam renang. Order pertama justru datang dari luar Jakarta. Hari mendapat proyek pembuatan kolam renang pribadi di daerah Subang, Jawa Barat. Kala itu ia mematok tarif Rp 1,7 juta per meter persegi. Dari proyek perdana ini, Hari mendapatkan omzet Rp 50 juta.

Merasa ada celah pasar, Hari pun mulai serius memasarkan usahanya. Ia menyisihkan sebagian hasil pendapatannya untuk berpromosi di yellow pages dan iklan baris surat kabar dengan menyebut perusahaannya sebagai spesialis penyedia jasa kolam renang.

Tapi karena masih bisnis sambilan, tak semua order yang masuk sanggup ia kerjakan.

Krisis ekonomi tahun 1998 menjadi titik balik bagi Hari. Pada saat sulit itu, justru Hari memilih keluar dari perusahaan tempat ia bekerja. Bermodal percaya diri yang tinggi, ia yakin, krisis akan mendatangkan peluang.

Apalagi saat itu, permintaan pembuatan kolam renang ternyata malah meningkat. "Saat perusahaan konstruksi skala besar banyak yang kolaps, saya malah mendapat banyak order," katanya.

Pada kurun waktu 1998-2001, Hari rutin mengerjakan pembuatan kolam renang untuk rumah dan villa milik kalangan atas. "Beberapa di antaranya milik artis dan pejabat tinggi," tuturnya.

Spesialisasinya adalah membuat kolam renang di lahan terbatas atau rumah minimalis. "Secara teknis cukup berat, tetapi itu buat saya kesempatan dan tantangan," tuturnya.

Menjaga kepuasan pelanggan menjadi resep bagi Hari Setiawan dalam mengelola usaha, sehingga bisnisnya bisa bertahan sampai sekarang. Ia tak membedakan proyek bernilai kecil atau besar. Hasilnya, semua harus berkualitas.

Hal yang tersulit dalam menjalankan usaha adalah mempertahankan posisi saat sudah merasa berada di puncak. Jangan sampai terlena, syukur-syukur jika bisa mengembangkannya lagi menjadi usaha yang lebih besar.

Filosofi itu dipegang betul oleh Hari Setiawan, pemilik PT Noah Funtastic Pools. Maka itu, ia tak mau terlena saat usahanya semakin menanjak.

Ia pun terus melakukan inovasi agar usahanya kian berkibar. Contohnya, mengubah cara berpromosi dari iklan di media cetak beralih ke media online.

Kebetulan, tahun 2002, internet tengah booming. Hari pun memanfaatkan peluang itu. "Saya mulai membuat website dan fokus berpromosi lewat internet," ungkapnya.

Hasilnya manjur. Bak mendapat durian runtuh, proyek demi proyek dia dapat. Bukan hanya proyek pembuatan kolam renang pribadi saja, dia pun juga mendapat proyek pembuatan kolam renang air hangat untuk sauna di beberapa klinik kecantikan serta pusat kebugaran yang ada di Jakarta. "Kala itu tren pembuatan tempat sauna sedang marak," kenangnya.

Bahkan, sejak tahun 2007, Hari mulai mendapatkan order untuk mengerjakan proyek wahana air alias waterboom. Proyek kakap bernilai miliaran rupiah ini, ia peroleh dari berbagai daerah di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. "Saya langsung terima tawaran itu meski tak punya pengalaman," ujar dia. Analisis dan perencanaan pun disusun sedini mungkin agar hasil proyek sempurna.

Hari mengatakan, order membuat waterboom di Luar Jawa kebanyakan didanai pengusaha tambang dan kelapa sawit di daerah tersebut. Proyek pembuatan waterboom itu biasanya memakan waktu tiga hingga enam bulan. "Saya terjun langsung bersama tim dalam setiap pembuatan," ungkapnya.

Belakangan, Hari melebarkan usahanya. Tak hanya proyek kolam renang atau waterboom saja. Ia pun juga menyambar proyek pembuatan lapangan tenis dan lapangan basket.

Hari juga tak memilih-milih order. Proyek bernilai kecil pun tetap ia layani. Tak heran, bila bisnisnya tetap hidup sampai sekarang. "Prinsip saya, proyek dengan nilai kecil atau besar dikerjakan dengan standar yang sama demi kepuasan," ujarnya.

Hari kini mempekerjakan 15 orang karyawan. Sebagai bos, ia mengaku tak berlagak bos yang suka main perintah seenaknya ke karyawannya.

Ia mengklaim selalu menjaga hubungan dekat dengan karyawan. "Ibarat tim sepak bola, semua punya posisi dan berkontribusi yang sama," kata Hari.

Gaya manajemennya itu terbukti ampuh membangun tim kerja yang solid. Komunikasi pun berjalan lancar tanpa hambatan. Bagi dia, mendekatkan diri dengan karyawan menjadi modal penting untuk perusahaan yang mengandalkan kerja tim seperti perusahaannya itu.

Selain itu, Hari selalu menghindari persaingan kotor dengan kompetitor. Tak jarang, ia melibatkan pesaingnya dalam proyek yang ia kerjakan. Hari mengatakan, mentransfer ide kepada para kompetitor bukanlah sesuatu yang buruk. "Bersaing bukan berarti harus menumbuhkan benih permusuhan, saya pebisnis yang ingin menjalin relasi bukan permusuhan," ujarnya. (Fahriyadi)

sumber: http://peluangusaha.kontan.co.id/news/hari-lirik-situs-online-sebagai-sarana-berpromosi/2012/01/27

No comments: