Monday, February 27, 2012

Heera Syahir: Sosok Dibalik Kesuksesan Bisnis Suplemen Herbal Arofah

Heera kini sedang menggodok sistem dan manajemen kemitraan untuk membesarkan Arofah yng kini sudah mempunyai 15 agen di seluruh Indonesia. Seperti apa pernak-pernik Arofah di belantara bisnis herbal Tanah Air?

Awalnya, Arofah merupakan perluasan usaha dari Bursa Sajadah tahun 2009 lalu. “Pengembangan tersebut kami lakukan pada 2008,” kata Heera Syahir Karim Vasandani, Owner Arofah, anak perusahaan dari Bursa Sajadah.

Expect the unexpected. Itulah salah satu prinsip hidup yang ia pegang dan menjadi landasan Heera dalam merefleksikan hidup sebagai entrepreneur. Baginya, semua orang harus selalu sia dan siaga dihadapkan dalam berbagai kondisi, baik itu disukai atau pun tidak. Termasuk pilihannya membesut bisnis kemitraan setelah sekian lama beroperasi dengan sistem keagenan yang lebih fleksibel namun perkembanganya tidak terlampau massif. Nah, untuk mempercepat proses pemasaran dan meningkatkan brand awareness, rencana mem-BO-kan Arofah menjadi salah satu agenda mendesak untuk segera direalisasikan.

Heera merupakan anak dari  pendiri PT Aarti Jaya, perusahaan yang bergerak di bidang garmen, oleh-oleh, serta perlengkapan haji. Perusahaan ini dirintis Syahir Karim Vasandani, ayahanda Heraa pada 1989. Dimulai dari sebuah usaha sampingan, usaha tersebut terus berkembang. Hingga kini, perusahaan itu memiliki lima gerai di beberapa kota di Indonesia dengan nama Bursa Sajadah.

Sejak beroperasi sebagai unit bisnis mandiri, menurut Heera, Arofah tercatat sebagai divisi bisnis di Bursa Sajadah yang mencatat omset tertinggi mengungguli Divisi Sajadah. “Arofah berada di peringkat pertama,” katanya. Saat ini sistem kemitraan yang dijalankan Heera adalah keagenan. Untuk menjadi agen dari Arofah, peminat tidak direpotkan dengan proses registrasi yang repot. Cukup membeli 1 dus dengan isi 12 botol plus diskon 25%.

Go Business Opportunity

Heera berharap, jika tidak ada aral melintang, Mei 2011 ini, Arofah akan berubah dari sistem keagenannya menuju sistem Business Opportunity atau kemitraan yang menawarkan peluang usaha. Kini ia tengah menggodok sistem, konsep serta added value bermitra dengan Arofah. “Dengan nominal tertentu, mitra akan akan mendapatkan berbagai produk,’ katanya.

Saat ini, Heera mempunyai beberapa agen yang tersebar di berbagai pelosok Nusantara, jumlahnya mencapai 10 – 15 agen. Heera selalu memantau produktifitas para agennya dalam berbelanja. Tapi, menurutnya, sejauh ini produktifitas agen-agen Arofah cukup baik. “Dalam sebulan mereka beli produk sampai 40 kardus,” katanya. Hal itu dipicu oleh kualitas dari produk yang ditawarkan. “Bagi saya, kualitas adalah nomor satu,” katanya.

Srategi pemasaran lainnya yang dikembangkan Heera menyasar ke ranah dunia maya. “Saya juga membuka online store,” kata pemilik website www.arofahstore.com ini. Karena tren online shoping sedang menunjukkan peningkatan grafik yang positif dan cukup memberikan kontribusi lumayan bagi kelangsungan bisnisnya.

Dari segi market, Heera mengaku, produknya memang menyasar kalangan middle up. Karena itu pula, ia konsen memperbaiki brand awareness dari sisi dan pelayanan sistem keagenan atau kemitraannya. Selain itu, ia juga menangani keagenan baju ihrom yang inline dengan bisnisnya Bursa Sajadah.

Bagi pebisnis wanita seperti dirinya, soal membagi waktu antara bisnis dan rumah tangga memang tak jauh berbeda dengan para ibu yang berprofesi sebagai pengusaha. Heera mengatakan, ia bersyukur dirinya bisa bekerja dari rumah, dan semua urusan bisnis pun ia selesaikan di rumah. “Praktis, saya leluasa memantau anak-anak di rumah,” katanya.

Jika ada acara yang mengharuskan dirinya untuk ikut dan hadir, Heera tak segan membawa buah hatinya untuk ikut serta. “Soal waktu saya cukup fleksibel,” ujarnya.

Heera pun merasakan banyak benefit yang bisa ia dapatkan terkait keikutsertaannya di komunitas pengusaha wanita. Salah satunya adalah dengan manfaat silaturahmi dan mempunyai motto silaturahmi membuka pintu rezeki. Bagi Heera, ada sarana untuk berbagi, curhat, dan saling sharing informasi baik bisnis maupun hal lain. “Kami merasakan antara satu dan yang lain bisa saling berkontribusi,” katanya.
(Mahmud Yunus )

sumber: http://www.majalahfranchise.com/?link=franchise_tokoh&id=383

 

No comments: