Tuesday, October 23, 2012

Kuntoro, Bisnis Lampu Hias-nya yang Beromzet Puluhan Juta Rupiah Ini Berawal dari Hobi

Jakarta - Menggeluti sebuah bisnis
tak jarang dimulai dari sebuah
hobi ataupun kesukaan seseorang.
Misalnya usaha lampu hias unik
yang ditekuni oleh Kuntoro dan
rekannya.

Berawal dari ketertarikannya
terhadap interior dan lampu hias,
Kuntoro selepas bekerja dari
Amerika Serikat (AS) kemudian
mendirikan usaha lampu dekorasi
buatan tangan yang unik.

"Karena saya suka interior dan
bisanya kalau Natal saya suka yang
warna-warni, dulu waktu saya di
Amerika sering ada acara Natal
ramai meriah jadi saya dasarnya
beli lampu dari luar habis itu
kenapa kok nggak bikin sendiri di
Indonesia. Sudah saya bikin saja,"
ungkapnya ketika berbicang
dengan detikFinance beberapa
waktu lalu.

Usaha yang dijalani Kuntoro
bersama rekannya semenjak April
2009 ini, menjual produk lampu
hias berupa lampu tidur, lampu
gantung, dan lampu korden
dengan membidik pasar untuk
memenuhi keperluan anak-anak
dan home dekor. Sedangkan untuk
penjualannya sendiri dilakukan
melalui offline maupun online.
"Ada online, ada offline ada
reseller juga. Serta galeri-galeri
dari luar (dalam dan luar negeri),"
tambahnya.

Pemuda yang lulusan sekolah
pelayaran di Cikarang dan sempat
bekerja 5 tahun di AS. Saat ini
usahanya telah menghasilkan
omzet penjualan mencapai Rp 40
juta per bulan dengan harga
produknya berkisar Rp 10 ribu
sampai Rp 7 juta.

"Dari Rp 10 ribu sampai paling
mahal kita bikin pohon natal
seharga Rp 7 juta," sambungnya.
Kuntoro juga menunturkan, ketika
memulai usaha, ia hanya bekerja
bersama seorang rekannya dari
proses produksi sampai penjualan.

Tetapi saat ini ia telah
mempekerjakan 20 orang
karyawan yang merupakan ibu-ibu
di sekitar kantornya di Surabaya
untuk terlibat dalam proses
produksi pembuatan lampu hias
ini.

"Dulu dua orang, saya dan partner
saya. Kerja sendiri bikin sendiri
serta dijual sendiri, sekarang tim
ini di kantor saya itu ada 9 orang
dan perajinnya ada 20 orang. Itu
semuanya ibu-ibu yang dirumah
nggak kerja jadi mereka
diberdayakan, diajari kemudian
dikasih bahan agar mereka bisa
menghasilkan sesuatu lah,"
tambahnya.

Sebelum memfokuskan pasarnya
ke dalam negeri, Kuntoro
mengatakan jika di awal usaha,
produknya lebih banyak ditujukan
untuk memenuhi pasar ekspor
daripada pasar dalam negeri.
Kemudian dialihkan ke dalam
negeri karena persyaratan yang
begitu banyak untuk kebutuhan
pasar ekspor.

"Dua tahun lalau kita sempat
ekspor, cuma sekarang kita
membidik lokal karena lokal
banyak sekali minatnya jadi kita
nggak main ekspor karena ekspor
permintaan banyak bermacam-
macam perlu elektrik dan
sertifikatnya jadi kita nggak mau
pecah perhatian kesana. Kita
fokusnya ke lokal ke anak-anak,"
sambungnya.

Usaha yang dijalani oleh Kuntoro
ini bukannya tanpa kendala.
Banyak sekali kendala yang
dihadapinya, mulai dari 'gesekan-
gesekan' sampai sulitnya mengajari
ibu-ibu agar terampil membuat
produk.
"Banyak, ada kendala-kendala, ada
gesekan kanan kiri, mulai usaha
memang nggak gampang tapi
kuncinya terus pantang menyerah
saja, dalam satu masalah pasti ada
jalan keluarnya," sebutnya.

Kuntoro juga tidak pelit berbagai
kunci keberhasilannya. Ia
mengatakan kunci keberhasilannya
yaitu terus berinovasi dan
membentuk tim yang solid. Selain
itu kedepannya dia berencana
membukan pabrik aksesoris Natal.

"Kedepannya mau buka pabrik
aksesoris natal di Surabaya jadi
nanti fokus ke Natal aja soalnya
saya lihat di Indonesia belum
ada," tutupnya.

Jika anda tertarik terhadap produk
dari Light Craft ini anda bisa
datang ke:
Jalan Jaya A2 No. 66 Surabaya
atau mengunjungi www.light-
craft.blogspot.com

( Feby Dwi Sutianto)

sumber: http://m.detik.com/finance/read/2012/05/14/125913/1916558/480/

No comments: