Jakarta - Terkadang industri kecil
dan menengah banyak dipandang
sebelah mata. Padahal, industri
kecil dan menengah (IKM) banyak
berkontribusi menggerakan roda
perekonomian dalam negeri.
Salah satunya IKM yang
berkembang adalah lukisan
kaligrafi dengan menggunakan
pasir pantai karya A Faizan
Z'Makhadatu.
Faizan memulai bisnisnya sejak 11
tahun silam. Tepatnya akhir 2001,
ia mendapatkan ide yang tak
pernah terpikirkan bahkan oleh
seniman manapun.
"Kita memang nyari ide, untuk
media pembuatannya apa yang
memang belum pernah ada dan
tertuang oleh seniman, kita coba
yang belum ada. Yaitu pakai
pasir," ungkap Faizan saat ditemui
detikFinance di acara Pameran
Industri Kreatif Yogyakarta di
Kementerian Perindustrian, Selasa
(9/10/12).
Faizan bukanlah seniman. Dia
hanya lulusan sebuah Institut
Keagamaan di Lampung. Namun,
bakatnya dalam melukis kaligrafi
pasir ini tak kalah dengan
seniman-seniman profesional lain.
Harga yang ditawarkan untuk satu
karya yang dibuat Faizan
bervariatif. Mukai dari Rp 250.000
hingga Rp 250 juta. Sangat
mencengangkan untuk sebuah
industri kecil dan menengah,
terlebih untuk satu karyanya
modal yang disiapkan tak lebih
dari Rp 1 juta.
"Bahan bakunya pasir pantai,
kayu, triplek dan lem saja. Saya
dapat bahan baku dari Lampung,
Jogja, Jateng, semua dalam negeri.
Murah kok, nggak sampai Rp
1.000.000, paling hanya Rp
500.000," ucapnya.
Kenapa harga lukisan pasir ini
bervariasi? Faizan mengaku
patokan harga didasari tingkat
kesulitan, ukuran, dan pesan yang
disampaikan oleh lukisan tersebut.
Contohnya, untuk lukisan kaligrafi
"Surat Yassin" ia banderol Rp 250
juta. Pengerjaan lukisan ini pun
hampir satu bulan. Menurutnya
tingkat kesulitan untuk membuat
lukisan ini sangat tinggi.
"Hurufnya kecil-kecil. Saya
buatnya kalau salah ya ganti lagi.
Itu semua Surat Yassin, full,"
katanya.
"Ada juga Asmaul Husna. Saya jual
Rp 99 juta, sesuai dengan
pesannya. Istri saya nyuruh itu
nggak boleh dijual dibawah Rp 99
juta. Harus segitu," imbuhnya.
Uniknya, Faizan mengerjakan
karyanya seorang diri. Lukisan ini
lebih banyak diburu oleh kalangan
kolektor atau konsumen dalam
negeri.
"Kalau ekspor kita nggak khusus
secara langsung diekspor. Paling
ada yang datang perseorangan, di
pameran ataupun ke workshop.
Banyaknya dari Malaysia, Libya
juga," paparnya.
Dalam 1 bulan, dia mengaku
setidaknya ada dua hingga lima
karya Lukisan Pasirnya terjual.
Rata-rata penikmat karya Faizan
membeli karyanya yang berharga
di bawah Rp 10 juta.
"Rata-rata pendapatan Rp 5 juta-
Rp 10 juta masuk. Kadang lebih.
Yang rata-rata di bawah Rp 10 juta
yang banyak kejual ," katanya.
Untuk membeli atau sekedar
melihat karya ini, bisa datang ke
Showroom-nya di Thamrin City,
lantai 3, Jakarta atau Gallery
Faizan di Purwomertani, Kalasan
Sleman, Yogyakarta.
Khusus pada tanggal 9-12
Oktober, karya lukisan
masterpiece ini bisa ditemui di
Pameran Industri Kementerian
Perindustrian, Jalan Gatot Subroto,
Jakarta, atau bisa menghubungi
nomor telepon: 081272045673
( Zulfi Suhendra )
sumber: http://m.detik.com/finance/read/2012/10/10/123836/2059149/480/bermodal-rp-500000-lukisan-pasir-ini-dijual-hingga-rp-250-juta
1 comment:
Faizan is my friend. Teruslah berkarya untuk negeri.
Post a Comment